Awan kumulonimbus sangat berbahaya karena erat kaitannya dengan kilat, petir, hingga angin kencang.
Monsun Asia Masih Dominan
Selain karena periode peralihan, BMKG menyebut monsun Asia yang masih dominan jadi pemicu cuaca ekstrem.
Monsun Asia adalah fenomena tahunan yang pasti terjadi karena tiupan angin dari kawasan Asia ke Australia.
Posisi semu tahunan Matahari yang berada di belahan Bumi selatan membuat kawasan Asia jauh lebih dingin.
Suhu yang lebih dingin selalu beriringan dengan tekanan udara yang lebih tinggi. Lalu apa dampaknya?
Hal ini membuat udara atau angin bergerak ke kawasan lebih panas atau tekanan udara lebih rendah.
Angin yang membawa massa udara dari proses konveksi membuat Indonesia menerima banyak awan hujan.
Kondisi inilah yang menyebabkan berbagai wilayah dari Sumatra hingga Papua terjadi hujan lebat.
Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO)
Baca Juga: Lagi Musim Pancaroba, Rajin Konsumsi 6 Buah yang Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh!
Fenomena pemicu cuaca ekstrem selanjutnya adalah aktivitas MJO di kawasan Samudra Hindia bagian Timur.