CewekBanget.ID - Enggak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadikan mi instan sebagai 'lauk' saat sahur.
Bahkan mi instan juga enggak jarang dijadikan hidangan makan malam sesaat setelah berbuka puasa.
Makan mi instan itu enggak ada yang larang, girls! Hanya saja perlu diperhatikan porsinya.
Jangan sampai kita jadi keseringan makan mi instan saat sahur di bulan puasa tahun ini!
Karena bahayanya buat tubuh enggak main-main, lho!
Baca Juga: 5 Bahaya Enggak Sahur saat Puasa Buat Kesehatan. Bahayakan Lambung!
1. Kandungan gizi yang enggak cukup untuk tubuh
Menurut ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, SGz pada artikel Kompas.com, sahur dengan mi instan enggak dianjurkan banget karena kandungan gizinya yang enggak cukup untuk menyokong tubuh selama puasa.
Kandungan dalam mi instan hanya mengandung sebagian besar karbohidrat atau kalori yang akan membuat orang yang mengonsumsinya lebih cepat lapar.
Seorang pakar gizi, dr. Samuel Oetoro, SpGK menjelaskan bahwa ada beberapa efek kesehatan yang dialami oleh orang yang berpuasa selama 14 jam, melansir Kompas.com melalui Sajian Sedap.
Saat berpuasa tanpa makanan, kadar gula darah pada orang akan menurun sehingga merasa lemas.
Ditambah lagi jika enggak minum selama 14 jam, orang tersebut juga berisiko kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Maka dari itu, penting untuk mengisi tubuh dengan bahan-bahan makanan bergizi seimbang seperti sumber energi, protein, lemak, dan serat.
2. Risiko kelebihan karbohidrat
Salah satu kebiasaan orang Indonesia lainnya adalah mengombinasikan mi instan dengan nasi dan telur.
Kebiasaan ini bermaksud untuk menambahkan nilai gizi dalam mi instan.
Lalu kombinasi mi instan + nasi + telur apakah mencukupi kandungan gizi?
dr. Samuel dengan tegas melarang sahur dengan nasi, mi instan, dan telur.
Samuel mengatakan, "Kalau dia makan nasi dengan mi instan, itu artinya karbohidrat dengan karbohidrat yang sama-sama sederhana dan diserapnya cepat. Dia juga akan cepat lapar."
Enggak hanya itu, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. GK kepada Kompas.com juga mengungkapkan alasan lain berkaitan dengan enggak disarankannya makan mi instan dengan nasi.
Juwalita menyampaikan, "Kelebihan karbohidrat akan menyebabkan kantuk. (Jadi) seratnya harus disesuaikan, misalnya dengan menambahkan buah yang tinggi serat."
Baca Juga: Jangan Malas! 5 Kegiatan Sebelum Sahur Ini Bisa Tambah Pundi Pahala!
3. Risiko kekurangan asupan protein dan serat
Menurut Samuel, sahur yang ideal terdiri dari beras merah atau karbohidrat lain yang tinggi serat, ikan atau daging ayam yang enggak digoreng sebagai sumber protein, serta sayur dan buah yang tinggi air.
Namun, bagaimana jika enggak ada karbohidrat lain dan terdesak harus makan mi instan?
Juwalita menyatakan bahwa sahur dengan nasi dan mi instan diperbolehkan selama serat dan proteinnya mencukupi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan telur atau daging ke menu nasi dan mi instan, atau menambahkan sayur dan buah.
Perlu juga diperhatikan jumlah serat dengan jumlah karbohidrat agar proporsional, yaitu serat setidaknya harus 10 persen dari karbohidratnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh ahli gizi Rista Yulianti, SGz. Sajian mi instan lebih baik jika ditambahkan sayuran.
"Sayur mengandung serat sehingga rasa kenyang lebih lama," ujar Rista.
(*)
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil Setelah Sahur? Gini Cara Mencegahnya!