Girls, siapa yang enggak tahu patung bersejarah Liberty? Kita belajar di mata pelajaran sejarah kalau Patung Liberty merupakan simbol kebebasan dan demokrasi, tapi tahukah kamu dari mana inspirasi patung ini? Belum lama ini, beberapa peneliti mengungkapkan kalau Patung Liberty terinspirasi sosok perempuan muslimah. Ini dia 5 fakta yang perlu kita tahu.
Sebelumnya, kita harus tahu dulu beberapa info dasar soal Patung Liberty.
Seperti ditulis di Liputan6.com, pemahat patung adalah seniman Perancis Frederic Auguste Bartholdi, sementara Gustave Eiffel, desainer Menara Eiffe, merancang struktur penyangga dalamnya.
Karena patung Liberty merupakan hadiah seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat dari rakyat Prancis. Patung perunggu itu diresmikan pada 28 Oktober 1886.
Nama lengkapnya adalah Liberty Enlightening the World. Patung Liberty merupakan lambang kebebasan dan demokrasi universal.
Di masa lalu, ia adalah simbol selamat datang untuk pengunjung dan orang Amerika yang kembali dari perjalanan jauh sekaligus pelipur hati bagi para imigran yang lari dari kampung halamannya untuk mengadu nasib di 'tanah harapan', Negeri Paman Sam.
Nah, sekarang begitu kita udah tahu sedikit soal Patung Liberty, kita bakal melihat fakta kalau patung ternama ini terinspirasi sosok perempuan muslimah.
Berawal dari fakta sejarah mengejutkan di balik pendirian Patung Liberty yang diungkapkan beberapa peneliti, salah satunya periset Barry Moreno. Menurut Moreno, seperti ditulis di Koran Sindo, patung itu aslinya terinspirasi oleh seorang perempuan Arab yang ada di Terusan Suez. Meski demikian, ide itu dirombak karena patung itu dibangun di AS. Bagaimanapun, penemuan terbaru itu menjadi pesan baru terhadap masyarakat AS yang sedang terjebak dalam perdebatan hebat mengenai penerimaan pengungsi dari Suriah.
Frederic Auguste Bartholdi melakukan perjalanan ke Mesir tahun 1855, begitu diceritakan Liputan6.com. Pada 1869, pemerintah Mesir mengadakan sayembara pembangunan menara mercusuar untuk Terusan Suez. Bartholdi lantas mendesain patung besar perempuan berjubah yang memegang obor. Proposal itu ia beri nama Egypt Brings Light to Asia alias 'Mesir pembawa cahaya bagi Asia'.
Pada saat itu, dikutip dari Kompas.com, sebagian besar rakyat Mesir adalah Muslim, sekitar 86 persen di Alexandria dan Kairo, dan 91 persen di daerah lain. "Bartholdi memproduksi sejumlah gambar di mana patung yang diusulkan itu awalnya berupa seorang peremuan petani Mesir yang perkasa, atau petani Arab, dan secara bertahap berkembang menjadi seorang dewi raksasa," tambah Edward Berenson, peneliti yang juga menulis tentang hal tersebut. Namun gambar-gambar patung yang ditawarkan Bartholdi ditolak pemerintah Mesir kala itu.
Kesempatan kedua untuk Bartholdi datang ketika sejarawan Perancis, Edouard de Laboulaye, memunculkan gagasan tentang sebuah monumen yang dipersembahkan orang-orang Perancis bagi Amerika Serikat yang mereprentasikan Liberty Enlightening the World (Kebebasan yang Mencerahkan Dunia).Tahun 1870, Bartholdi mulai merancang patung itu berdasarkan pada desain yang dia punyai sebelumnya. Patung itu diresmikan tahun 1886.
Meski ada kaitan antara desain Bartholdi untuk mercusuar Terusan Suez dan Lady Liberty, Berenson mengatakan, "Namun, konsep patung itu lantas berubah seiring migrasi idenya ke Amerika Serikat," kata dia. "Versi asli patung mungkin sesuai untuk masyarakat Mesir, tapi tidak akan masuk akal untuk rakyat AS." Moreno menambahkan bahwa proyek Mesir tak ada hubungannya dengan Patung Liberty. "Keduanya adalah sosok perempuan, tapi merupakan figur yang berbeda," kata dia. Selain petani perempuan Mesir, ibunda sang seniman pahat Charlotte Beysser Bartholdi juga diduga menjadi inspirasi Lady Liberty, seperti yang dipaparkan Liputan6.com.
(foto: omgstory.net)