7 Tips Mudah Menulis Fan Fiction

By Ifnur Hikmah, Selasa, 23 Januari 2018 | 04:15 WIB
Pengin menulis fanfiction? (Ifnur Hikmah)

Menulis fanfiction atau fiksi fans merupakan salah satu cara fangirling yang positif. Soalnya, fanfiction bisa melatih kemampuan kita dalam menulis cerita fiksi.

Terutama jika kita bercita-cita pengin menjadi penulis profesional, fanfiction bisa menjadi tempat latihan menulis hingga akhirnya kita bisa menciptakan karakter dan plot sendiri.

Berikut 7 tips mudah menulis fanfiction.

(Baca juga: Cara Jadi Fangirl Yang Produktif)

Kesalahan terbesar yang dilakukan penulis fanfiction adalah membuat karakter yang sangat sempurna. Saking sukanya sama seleb atau tokoh tertentu, kita menggambarkan sosoknya jadi teramat sempurna.

Enggak semua pembaca suka tokoh yang sempurna. Berikan sedikit kelemahan atau kekurangan pada tokoh tersebut.

Kita memang enggak mengenal seleb ini, tapi setidaknya kita bisa mencaritahu kira-kira di mana kita bisa menyelipkan kekurangan.

Hal ini membuat cerita terasa jadi lebih realistis dan menarik untuk diikuti.

Ada banyak cara untuk menggambarkan tokoh dalam fanfiction. Bisa berupa menggabungkan tokoh yang berasal dari cerita atau fandom atau grup yang sama, bisa juga dengan menggabungkan tokoh dari antar fandom atau antar grup.

Cara lainnya, membuat karakter baru yang dipasangkan dengan karakter utama. Karakter baru ini bisa berupa tokoh rekaan, tapi enggak jarang juga ada yang menjadikan dirinya sebagai karakter ini.

Sebisa mungkin, hindari menjadikan diri kita sebagai tokoh karena enggak semua pembaca suka. Menggabungkan antar fandom atau grup juga bisa menjadi cara pintas agar banyak yang membaca fanfiction kita.

Misalnya, menulis soal OTP (one true pairing) yang sering di-ship oleh fans.

Pengin menulis fanfiction?

(Baca juga: Tips Imaginative Writing Untuk Menulis Cerita Fiksi)

Menulis fanfiction berarti menulis untuk fans. Sebaiknya kita setia pada karakter yang sudah ada, terlebih jika kita menulis fanfiction berdasarkan cerita, komik, novel, serial TV, atau film.

Kita bisa mengembangkan cerita berdasarkan imajinasi terhadap cerita asli yang dirasa masih ada kemungkinan untuk dikembangkan.

Misalnya, apa yang terjadi ketika Renesmee Cullen sudah dewasa? Apa yang terjadi pada anak-anaknya Harry Potter? Hal-hal seperti ini memungkinkan kita untuk berimajinasi.

Ada istilah Out Of Character (OOC) di dalam fanfiction, yaitu menulis suatu karakter berbeda jauh dengan apa yang selama ini kita kenal.

Jika menulis OOC, beri penjelasan sehingga pembaca jadi mengerti mengapa karakternya terlihat berbeda.

Menulis OOC juga membantu kita dalam berlatih menciptakan karakter dalam tulisan.

Detail kecil bisa memperkaya tulisan, dan membuat pembaca lebih menikmati cerita kita. Detail ini bisa diambil dari detail yang sudah ada pada tokoh yang sebenarnya.

Misal, Harry Styles berambut keriting, Severus Snape memiliki mata hijau, Han Solo adalah pilot yang hebat, dan lainnya.

Memasukkan detail yang sebenarnya bisa membuat pembaca bertahan membaca tulisan kita hingga selesai.

Seperti menulis cerpen atau novel umumnya, plot ini penting banget. Sejak awal, kita sudah harus tahu plot seperti apa yang ingin kita buat.

Sebelumnya, pastikan apakah ini sekadar cerpen atau kita bermaksud membuat tulisan panjang?

Dalam plot yang harus diperhatikan adalah jalan cerita dari awal hingga akhir, konflik, penyelesaian, dan akhirnya seperti apa. Juga, karakter-karakter yang terlibat di dalamnya.

Pengin menulis fanfiction?

(Baca juga: Menulis Cerita Pribadi Bisa Mengubah Perilaku)

Judul seharusnya menggambarkan isi cerita. Dari judul, serta sinopsis singkat di awal cerita, pembaca bisa menebak seperti apa cerita ini nantinya.

Dalam sinopsis, sertakan tokoh-tokoh yang terlibat sehingga pembaca tahu garis besar cerita seperti apa.

(foto: pinterest.com, giphy.com, goodreads.com)