5 Kelebihan dan Kekurangan Menikah di Usia Muda

By Natasha Erika, Minggu, 29 November 2015 | 17:00 WIB
5 Kelebihan dan Kekurangan Menikah di Usia Muda (Natasha Erika)

Girls, belum lama ini kita mungkin mendengar kabar aktris Ganteng-Ganteng Serigala Dahlia Poland, 18 tahun, menikah dengan pacarnya, Fandy Christian, 30 tahun. Dunia maya cukup heboh mendengar kabar ini, sekaligus turut berbahagia untuk pasangan, karena perbedaan usia mereka yang cukup jauh. Terutama, usia Dahlia Poland memutuskan menikah muda.

Bukan Dahlia Poland saja cewek yang menikah di usia muda. Banyak juga anak muda di luar sana yang memutuskan menikah saat masih muda. Menikah muda menurut psikolog Terry Orbuch adalah di bawah usia 25 tahun. Menurutnya, Menikah muda sudah jadi salah satu isu masyarakat yang cukup menimbulkan perdebatan. Perdebatan itu bisa kita lihat dari kelebihan dan kekurangan menikah di usia muda. Ini dia masing-masing 5 kelebihan dan kekurangan menikah di usia muda.

5 Kelebihan dan Kekurangan Menikah di Usia Muda

Menikah muda umumnya menikah di usia yang belum matang secara finansial. Tapi, dengan tekat kuat, pasangan muda bisa sama-sama mewujudkan mimpi untuk menjadi berhasil dan sukses. Di sini, jadi nilai plus di mata pasangan karena cewek bisa mendukung seorang cowok dari awal alias dari nol hingga jadi sukses di kemudian hari.

Ketika seseorang menikah di usia muda, orangtua bahkan nenek dan kakek masih bisa menyaksikan dan memberi nasihat penting. Selain itu, resep masakan nenek juga bisa diturunkan kepada cewek yang sudah harus mulai mengurus dapur di rumahnya sendiri. Enggak cuma itu, teman-teman satu geng yang masih muda dan umumnya jomblo bisa kita minta bantuan dalam kondisi tertentu.

5 Kelebihan dan Kekurangan Menikah di Usia Muda

Reproduksi cewek paling produktif terjadi di usia awal 20-an, yakni 20 sampai 22 tahun. Menikah di usia muda memungkinkan seseorang untuk lebih produktif. Selain itu, usia produktif juga bagus untuk keselamatan si ibu dan bayi.