Kotak dengan Pita Warna

By Astri Soeparyono, Sabtu, 20 Juli 2013 | 16:00 WIB
Kotak dengan Pita Warna (Astri Soeparyono)

Siang sepulang sekolah terasa begitu panas. Menyengat. Membuat rumput-rumput kecil di halaman sekolah, yang kemarin hijau, jadi menguning. Kering. Tapi setiap kita tahu, bahwa rumput yang menguning itu hanya akan mati sebentar. Besok, atau besoknya lagi...rumput itu akan tumbuh kembali.

            Begitu juga hubungan Nilam dengan Rena. Hanya saja, Nilam tak tahu kapan. Tak tahu kapan, Rena bisa mengertinya. Menerima Nilam dengan apa adanya. Dan juga menerima dirinya sendiri. Bukan sebagai Adelia.

            Bukan. Apalagi, hanya karena bunga dan satu kotak dengan pita warna.

 

Buk!

 

Sebuah bola menghantam kepala Nilam. Ia tak sadar, yang ia tahu hanya gelap. Orang-orang mengerubunginya.