Aku beken. Aku di mana-mana. Di berbagai negara. Bersih wangi sejuk dalam freezer supermarket. Mengkilat penuh gaya dalam desain kalengku yang menggiurkan dengan tulisan Sharducs besar di depannya. Dicari orang ketika sedang ingin suasana yang tenang dan sepi ataupun hanya ingin bersantai, dengan 40.000 rupiah per gelasnya. Aku yang bahkan sampai dibuat versi imitasinya saking bekennya aku.
Aku senang. Aku bahagia.
Tapi aku masih sedih.
Dan sekarang aku mengerti kenapa.
Aku tidak ingin aku dengan label Sharducs.
Aku menginginkan aku dengan Label IWAN.
Aku merindukan Bang Iwan. Aku tidak tahu saat ini dia seperti apa. Aku sama sekali tidak tahu.
Aku ingin bertemu dia.
***
Lalu terjadilah.
Ketika aku sedang duduk nyaman dalam freezer sebuah giant market yang cozy itu, aku melihat seseorang.
Bang Iwan! Bersama Aldi dan seorang anak kecil!