Iri Sama Pacar Sendiri?

By Marti, Rabu, 13 November 2013 | 16:00 WIB
Iri Sama Pacar Sendiri? (Marti)

Pacar lebih pintar dan selalu jadi juara kelas. Pacar lebih populer karena aktif di OSIS dan basket. Pacar lebih disayang guru dan teman-teman. Seharusnya kita bangga. Tapi, kok, malah muncul rasa iri, ya? Sepertinya kita sudah melakukan semua hal yang sama, deh, dengan dia, tapi, kok, dia selalu lebih, ya?

Rasa iri sebenarnya wajar, girls. Tapi, bisa berbahaya kalau dibiarkan. Seperti iri sama pacar sendiri. Kalau dibiarkan pasti akan berpengaruh pada hubungan ini. Kita jadi malas bertemu dengannya dan kalaupun bertemu, bawaannya selalu uring-uringan. Kita juga jadi kompetitif dan berambisi mengalahkannya. Akibatnya, hubungan jadi enggak sehat lagi, deh.

Sebelum hubungan sama pacar jadi terancam, mending introspeksi diri dulu, yuk. Dan, tentunya membuang jauh-jauh rasa iri itu.

Mungkin selama ini kita terlalu sering memikirkan pacar dan semua pencapaiannya sampai lupa dengan apa yang sudah kita miliki. Atau lebih parahnya, lupa sama apa yang pengin kita capai. Akibatnya, kita enggak berusaha apa-apa karena terus membandingkan diri dengan pacar. Jadi, wajar jika pencapaian kita enggak seperti dia.

Seharusnya orang terdekat jadi motiovator terbesar. Keberhasilannya itu seharusnya memotivasi kita. Dengan fokus pada apa yang kita kerjakan, tentunya kita akan bisa meraih hasil maksimal juga.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat kita menderita. Karena kita cenderung akan memandang negatif diri sendiri karena keberhasilan orang lain. Padahal, sebenarnya apa yang kita capai sudah bagus, kok. Jadi, mulailah untuk memuji pencapaian pacar dan berhenti berkomentar negatif atas keberhasilannya.

Kalau pengin seperti pacar, kenapa enggak kerja bareng aja, girls? Misalnya belajar kelompok biar bisa dapat nilai sempurna seperti dia. Atau ikut aktif di ekskul juga, jadi kita juga bisa punya banyak teman seperti dia. Kita bisa meniru sikap positif yang ditunjukkan pacar. Selain baik untuk diri sendiri, cara ini juga bisa membuat kita makin dekat dengan pacar, lho.

Dua menit sehari yang dihabiskan untuk bersyukur tentang apa yang sudah berhasil dicapai bisa membuang perasaan iri, lho, girls. Buatlah daftar berisi apa saja yang sudah dicapai dan syukuri hal itu. Jadi, enggak lagi, deh, iri sama pacar. Bisa saja ada hal yang kita capai melebihi pencapaian pacar tapi kita enggak menyadarinya karena sibuk iri. Duh, yang rugi kita juga, kan?

Karena selalu fokus pada orang lain, kita jadi mengabaikan potensi yang dimiliki. Duh, sayang banget, kan? Jadi, daripada iri kenapa pacar sukses banget dengan tim basketnya, lebih baik kita mengembangkan bakat yang kita miliki. Mungkin saja selama ini kita berbakat di bidang fotografi tapi mengabaikannya karena ikut di tim basket juga biar bisa menyaingi pacar.

Kalau sulit membuang rasa iri itu, kita bisa bertanya pada pacar, menurut dia apa saja keberhasilan yang sudah kita capai? Soalnya, seseorang yang merasa iri cenderung 'buta' akan keberhasilannya. Dan, orang lain bisa melihat dengan jelas. Begitu mendengar perspektif orang lain tentang kita, kita bisa lebih mengenal diri sendiri. Dan, tentunya menerima apa yang sudah kita dapatkan.

Ingat, girls, keberhasilan dan tingkat kesuksesan setiap orang itu berbeda. Begitu juga antara kita dan pacar. Jadi, sebelum terjerumus oleh rasa iri itu, lebih baik kita mendefinisikan dulu, sebenarnya apa, sih, kesuksesan itu buat kita?

(iif. foto: gurl.com)