Katy Perry: Lirik Menginspirasi Dari Album Prism

By Astri Soeparyono, Selasa, 21 Januari 2014 | 16:00 WIB
Katy Perry: Lirik Menginspirasi Dari Album Prism (Astri Soeparyono)

Menikmati lagu-lagu di album Prism, kita akan banyak menemukan lirik yang inspiratif. Katy sengaja membuat lirik yang bisa menyemangati diri sendiri biar tetap pede. 

 

Saat membuat album Prism yang dimulai sekitar November 2012, Katy sempat terpuruk dan sedih banget karena kisah percintaannya yang gagal. Selama dua minggu Katy enggak mau ngapa-ngapain selain berbaring di tempat tidur. Tapi dia enggak mau terus-terusan mengasihani diri sendiri. Dia sengaja menciptakan lagu-lagu yang bisa menyemangati dirinya sendiri dan kembali mengaum. Boleh ditiru, nih, resepnya! 

 

Lagu Roar diciptakan Katy Perry waktu dia sedang sedih setelah diputusin. Katy menyemangati diri sendiri dengan membuat lagu ini. "Lagu ini untuk semua orang yang merasa sedih karena udah diputusin. Kadang aku menulis lagu karena aku juga butuh penyemangat. Sometimes your biggest bully in life can be yourself - kita sendiri yang jadi penghalang kesuksesan dan kadang kita butuh penyemangat. Roar adalah salah satunya." 

 

Masa enggak bersama Russel adalah salah satu masa paling gelap dalam hidupnya. Dia ingat banget, dia enggak pengin ngapa-ngapain. Namun Katy enggak mau terus-terusan sedih, dia menuangkannya lewat lagu By The Grace of God dan Love Me. "Saat itu aku ngerasa aku enggak cukup baik, enggak layak dicintai. Tapi setelah dapat banyak bantuan, aku bisa mengubah cara aku melihat diriku sendiri. Buat aku, kita harus mencintai diri sendri sebelum dicintai."  

Salah satu lagu yang menggambarkan kesedihannya waktu diputusin adalah By The Grace of God. Lagu ini dia buat sebagai simbol untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. "Ada dua cara untuk menjalankan hidup: kita bisa memperbaiki sendiri atau merusak diri kita. Aku pernah melakukan cara-cara yang merusak (diri) dan itu enggak cocok buat aku. Kita harus menggali lebih dalam luka-luka itu sampai menemukan jaringan-jaringan kulit baru, memperbaiki dan menghidupkannya lagi sedikit demi sedikit hingga kita kembali pulih. Aku melakukan banyak hal mulai dari hiking, minum vitamin, terapi, berdoa dan punya teman-teman yang baik." 

Katy sangat terinspirasi dengan pemikiran Eckhart Tolle (penulis spiritual dengan buku terkenal The Power of Now). Salah satunya adalah pemilkiran Tolle soal kehilangan di buku The Power of Now. Disitu disebutkan kalau kita kehilangan sesuatu, seluruh landasan hidup kita serasa hancur berantakan hingga membuat lubang besar. Tapi dari situ juga ada kemungkinan muncul sesuatu yang luar biasa. Menurut Katy dia melewati proses penyembuhan yang lama. Dia sengaja pergi  ke Afrika untuk menenangkan dan menjernihkan pikirannya. "Perjalanan ke Afrika benar-benar membuat aku kembali membuat prioritas yang jelas dan mulai bekerja lagi."

Walau banyak mengalami rasa sedih, Katy enggak mau albumnya penuh dengan lagu-lagu yang mellow dan gelap. Dia tadinya niat bikin album seperti itu, tapi dalam perjalanannya Katy melihat dia juga mendapat banyak kesenangan dan hal-hal positif lainnya. "Waktu mulai aku sangat muram dan penuh kemarahan. Tapi tiba-tiba aja hidupku berubah ke arah yang lebih baik. Makanya ada beberapa lagu terdengar gembira, penuh harapan dan berwarna. Kayak sebuah prisma. Makanya aku menamakannya Prism. Aku membiarkan sebuah cahaya masuk dan ada sinar yang terpancar keluar."

Katy merasa dirinya lebih kuat secara spiritual berkat tulisan Echart Tolle, dia juga sering mempraktekkan meditasi yang pertama kali dikenalnya lewat Russel. "Aku enggak terlalu percaya surga dan neraka. Aku percaya ada kekuatan yang lebih besar dari aku yang bisa aku andalkan. Aku tetap merasa aku punya hubungan yang kuat dengan Tuhan. Aku selalu berdoa - untuk pengendalian diri, supaya tetap rendah hati. Itu mengajarkanku untuk banyak bersyukur. Bilang 'terim kasih' kadang lebih baik dari meminta.

(muti, foto: nydailynews.com)