Dengan begini, orangtua jadi lebih mengenal kegiatan kita di luar rumah. Mereka juga bisa cepat menanggapi jika ternyata ada hal negatif yang enggak kita sadari ada di lingkungan pergaulan itu. Dan ketika ingin keluar malam atau pergi bareng teman, mereka enggak akan melarang karena sudah mengenal lingkungan pergaulan kita.
Meski jarang bertemu, kita bisa memaksimalkan gadget yang dipunya. Mungkin selama ini kita cuma mengirim pesan ke mama untuk minta izin pergi ke suatu tempat, tapi sekarang kita bisa lebih memaksimalkan fungsi alat komunikasi ini. Coba, deh, sesekali kirim pesan ke mama dan papa tentang isu yang sedang hangat. Misalnya, kirim pesan berisi, "Ma, serem banget, deh, ada anak SMP bikin video porno. Itu, kan, bahaya banget, ma."
Dengan pesan ini, kita sudah membuka kemungkinan diskusi bareng orangtua ketika bertemu nanti. Orangtua mungkin khawatir karena di usia semuda ini kita sudah mengerti banyak tentang seksualitas, karena itu mereka juga terpacu untuk memberikan sex education kepada kita. Jadi, kita bisa bertanya ke sumber yang sangat terpercaya.
Berdiskusi sama orangtua enggak selamanya harus dengan bercakap-cakap. Kita bisa mencari cara yang menyenangkan, seperti menonton film dengan tema yang sesuai dengan isu yang ingin dibahas dengan mereka. Misalnya, bullying. Kita bisa memilih film bertema ini lalu melontarkan pertanyaan kepada orangtua tentang bullying. Setelah filmnya selesai, kita bisa diskusi, deh.
Cara lainnya, kita bisa mengajak orangtua untuk belajar bareng. Gunakan internet untuk membantu proses belajar ini. Jadi, jika ada informasi yang kurang tepat, orangtua bisa langsung mengingatkan kita.
(iif. Foto: Parents.com)