Keluarga adalah hal yang paling dekat dengan kita, terutama orangtua. Sayangnya, ketika tumbuh remaja, beberapa di antara kita jarang yang bisa ngobrol terbuka dengan orangtua. Adanya rasa canggung dan gap yang tinggi antara orangtua dan anak sering jadi alasan kenapa kita jadi kurang kompak.
Padahal, terbuka kepada orangtua itu penting banget, lho. Ada banyak informasi yang kita dapatkan setiap hari, dan belum tentu semuanya benar. Kita bisa bertanya kepada orangtua, terutama untuk hal penting dan cenderung sensitif seperti seks, Tapi karena enggak ada komunikasi yang erat dengan mereka, kita jadi urung bertanya. Akibatnya, kita lari ke teman atau mencari tahu sendiri. Sedihnya, ada yang mendapat informasi salah sehingga akhirnya salah langkah.
Enggak mau hal ini terjadi, kan, girls? Yuk, mulai luangkan lebih banyak waktu dan lebih terbuka kepada orangtua.
Mungkin orangtua juga punya kegelisahan yang sama dengan kita, yaitu gimana caranya mengajak kita untuk lebih terbuka dan mau diskusi bareng. Karena itu, sebaiknya kita terbuka duluan. Pilih saat yang pas, seperti ketika sedang santai sehabis makan malam, dan tanyakan apa yang selama ini membuat kita penasaran. Setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, jadi mereka pasti akan menjawab dengan senang hati.
Kesibukan seringkali membuat kita jarang menghabiskan waktu dengan orangtua. Kenapa enggak jadwalkan family meeting? Misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Pastikan kehadiran seluruh keluarga ya, girls. biar lebih berkualitas, Sebaiknya pilih satu topik yang ingin dibahas.
Ketika pertemuan itu berlangsung, kemukakan pendapat kita dan fenomena di dunia remaja sehingga orangtua mengerti apa yang kita hadapi di luar sana. Jadi, mereka bisa memilih nasihat yang tepat untuk kita.
Salah satu gap yang membatasi orangtua dan anak adalah perbedaan lingkungan pergaulan dan pandangan. Karena itu, sesekali ajak orangtua untuk hangout bareng. Kenalkan orangtua terhadap apa yang sedang hype saat ini, seperti tempat nongkrong baru, isu-isu yang sering dibahas, atau sekadar gosip seleb. Ajak juga mereka ke tempat kita biasa nongkrong. Tentunya, kenalkan mereka sama teman-teman juga, girls.
Dengan begini, orangtua jadi lebih mengenal kegiatan kita di luar rumah. Mereka juga bisa cepat menanggapi jika ternyata ada hal negatif yang enggak kita sadari ada di lingkungan pergaulan itu. Dan ketika ingin keluar malam atau pergi bareng teman, mereka enggak akan melarang karena sudah mengenal lingkungan pergaulan kita.
Meski jarang bertemu, kita bisa memaksimalkan gadget yang dipunya. Mungkin selama ini kita cuma mengirim pesan ke mama untuk minta izin pergi ke suatu tempat, tapi sekarang kita bisa lebih memaksimalkan fungsi alat komunikasi ini. Coba, deh, sesekali kirim pesan ke mama dan papa tentang isu yang sedang hangat. Misalnya, kirim pesan berisi, "Ma, serem banget, deh, ada anak SMP bikin video porno. Itu, kan, bahaya banget, ma."
Dengan pesan ini, kita sudah membuka kemungkinan diskusi bareng orangtua ketika bertemu nanti. Orangtua mungkin khawatir karena di usia semuda ini kita sudah mengerti banyak tentang seksualitas, karena itu mereka juga terpacu untuk memberikan sex education kepada kita. Jadi, kita bisa bertanya ke sumber yang sangat terpercaya.
Berdiskusi sama orangtua enggak selamanya harus dengan bercakap-cakap. Kita bisa mencari cara yang menyenangkan, seperti menonton film dengan tema yang sesuai dengan isu yang ingin dibahas dengan mereka. Misalnya, bullying. Kita bisa memilih film bertema ini lalu melontarkan pertanyaan kepada orangtua tentang bullying. Setelah filmnya selesai, kita bisa diskusi, deh.
Cara lainnya, kita bisa mengajak orangtua untuk belajar bareng. Gunakan internet untuk membantu proses belajar ini. Jadi, jika ada informasi yang kurang tepat, orangtua bisa langsung mengingatkan kita.
(iif. Foto: Parents.com)