“I’m fine being single but there are times where I wish I wasn’t.”
Menjadi jomblo memang enggak salah. Toh setiap orang pasti pernah melewati fase enggak memiliki siapa-siapa yang dia cintai alias ngejomblo. Termasuk kita. status jomblo enggak pernah menjadi masalah buat kita.
Bagi kita, jomblo hanya sebatas kata atau status aja, enggak mempengaruhi kita. Kita terlihat cuek meski lagi enggak punya pacar. Kita baik-baik saja meski enggak punya pacar.
Namun, ada satu masa ketika kita merasa enggak baik-baik saja. Masa ketika kita sedih dengan status jomblo dan pengin bisa punya pacar.
Sejujurnya, saya biasa-biasa saja dengan kejombloan. Saya bukan tipe yang ngoyo harus punya pacar.
Namun, ada masa-masa ketika muncul pikiran ‘kalau punya pacar bakalan lebih seru, nih.’ Let’s say ketika liburan atau butuh teman cerita.
Sesantai apa pun kita, bisa dipastikan kalau kita akan mengalami masa-masa seperti ini. Namun, bukan berarti kita harus segera punya pacar.
Keinginan ini muncul dengan cepat, secepat dia datang. Bukan berarti kita langsung ngoyo harus segera punya pacar. Pertama-tama, lihat dulu keadaan kita saat itu. Buka halaman berikutnya untuk tahu cerita selanjutnya.
(Baca juga: Benar enggak sih karena kebanyakan nonton drama Korea kita jadi delusional dan susah dapat pacar? Lihat jawabannya di sini.)
(Baca juga: Kalau terus bertanya kapan kita akan punya pacar, cari tahu jawabannya di sini.)
“Aku ada kelas tambahan jadi pulangnya sore. Kadang, ditambah diskusi sama teman dulu, pulangnya bisa sore banget, hampir Maghrib gitu. Agak ngeri juga sih harus pulang sendiri.
Sempat kepikiran kalau punya pacar seru kali, ya, ada yang nemenin. Kadang kalau ada di situasi-situasi kayak gini, aku jadi kepikiran pengin punya pacar padahal kalau lagi santai mah enggak pernah.” (Ayu, 18 tahun, Jakarta).
Biasanya, situasi mendesak atau situasi yang terasa mengancam seringkali muncul keinginan seperti ini. Padahal kalau di situasi santai, kita biasa-biasa aja.