5 Kenyataan Mencengangkan Soal Kehidupan Kpop Idol yang Sangat Berat

By Ifnur Hikmah, Sabtu, 24 Februari 2018 | 00:30 WIB
foto: kfashionista.com (Ifnur Hikmah)

Kalau dulu, seorang idol bisa merilis single dan album lalu mempromosikannya selama berbulan-bulan. Namun sekarang enggak bisa begitu lagi. Persaingan yang keras membuat sebuah grup bisa langsung hilang dari publik kalau enggak terlalu gencar promosi.

Karena itu, sekarang banyak yang merisil single, single album yang biasanya berisi dua lagu, mini album, full album dan repackage. Ini dikenal dengan istilah album splitting.

Karena tuntutan industri entertainment yang berubah, seorang idol diharapkan tampil di banyak variety show sehingga publik bisa mengenal wajah mereka.

Jadi, waktu buat istirahat pun berkurang. Dari Seoul Economy, seorang member grup yang debut empat tahun lalu curhat soal sedikitnya waktu istirahat yang dia punya.

“Setelah debut, enggak ada seharipun aku bisa beristirahat dengan nyaman. Aku enggak ingin ke luar negeri, aku hanya ingin bersama keluarga dan enggak mikirin soal apapun dan beristirahat selama beberapa hari.

Aku pergi ke Thailand an Jepang untuk fan meeting tapi begitu selesai aku langsung kembali ke Seoul. Aku iri ketika mendengar temanku yang bekerja biasa bisa liburan ke luar negeri dan main-main.”

Banyak yang menganggap idol sebagai sebuah produk, padahal mereka hanya manusia biasa yang juga punya emosi. Seorang Public Relations Director menyebutkan, “Aku ingin melihat public melihat fakta kalau selebriti juga mempunyai emosi.”

Enggak heran kalau kita suka membaca berita seorang idol terkena attitude controversy. Krystal Jung, yang memang punya wajah dingin, sering mendapat komentar kalau dia kasar padahal kalau dilihat lebih jauh, Krystal sama sekali enggak seperti itu. Irene yang pendiam, juga terkena attitude controversy ketika tampil di acara Radio Star.

Di Korea sendiri ada dua situs besar, Naver dan Nate, dan kalau seorang idol enggak tersenyum atau wajahnya terlihat datar, komentar netizen di berita mereka di dua situs tersebut bisa parah banget. Komunitas online bisa melakukan witch hunt dan mengkritik. Bahkan, isi SNS idol aja juga bisa dikritik.

Ketika seorang idol melakukan kesalahan, perusahaan akan mewakili mereka meminta maaf. Namun, belum tentu publik menerima permintaan maaf ini. Bisa saja mereka akan menyerang lebih keras lagi. Contohnya di kasus yang menimpa Tiffany. Sudah dua kali minta maaf, sampai sekarang masih saja ada netizen yang menyerangnya dengan komentar pedas.

Jadi, terlihat kalau kehidupan sebagai seorang idol berat banget. Pernah kepikiran kalau kita ada di posisi mereka, girls?