Di balik tawa dan senyum yang mereka bagi di televisi atau saat konser, ada kehidupan berat yang harus dijalani oleh para idol ini. Meskipun sudah berhasil debut, perjuangan belum berakhir. Justru inilah perjuangan yang sebenarnya.
Sebagai fans, kita merasa bahagia ketika mendengarkan lagu mereka, menonton performance mereka atau mengikuti kegiatan mereka di variety show dan acara lain. Seakan-akan idol ini enggak kenal kata capek.
Meski harus menghadiri acara radio jam 12 malam atau subuh-subuh datang ke stasiun televisi untuk rekaman acara music show mingguan, mereka tetap tersenyum kepada fans.
Ini belum seberapa. Seoul Economy, sebuah media massa besar di Korea, membongkar hal-hal apa saja yang harus dilalui oleh para idol ini. Dikutip dari Koreaboo.com yang menerjemahkan artikel tersebut, berikut 5 kenyataan mencengangkan soal kehidupan idol Korea yang berat banget.
(Baca juga: Fakta Mencengangkan di Balik Debut Sebuah Grup Kpop)
Kasarnya, pekerjaan sebagai seleb enggak jauh beda dengan pekerjaan biasa. Mereka diikat oleh kontrak, dan begitu kontrak berakhir, belum tentu perusahaan mau memperpanjang kontrak tersebut. Enggak heran kalau banyak grup yang terpaksa bubar ketika kontrak berakhir, seperti 2NE1, Wonder Girls, 4Minute, KARA, dan banyak lagi.
Biasanya, idol ini diikat oleh kontrak yang panjang, sekitar lima sampai tujuh tahun. Tapi dulu, kontrak bisa lebih panjang lagi, sehingga muncul istilah slave contract. Contohnya kasus JYJ yang memisahkan diri dari TVXQ. Karena kontroversi ini, beberapa agensi merevisi kontrak mereka sehingga sekarang paling lama umumnya adalah tujuh tahun.
Selain bubar ketika kontrak berakhir, ada juga grup yang ditinggalkan oleh member sebelum kontrak mereka berakhir. Seperti Miss A, Beast dan Secret. Grup ini mendapat pengaruh yang lumayan besar ketika salah satu member memutuskan untuk keluar.
Meski kita sedih ketika sebuah grup bubar, dari segi bisnis ini wajar karena perusahaan memikirkan keuntungan. Ketika grup dirasa kurang menguntungkan lagi, bisa saja mereka terpaksa bubar. Contohnya adalah 4Minute.
(Baca juga: Fakta Mengagetkan Soal Bubarnya Grup Kpop)
Secara garis besar, seorang idol jarang mendapat bayaran di awal kariernya, sampai akhirnya grup tersebut selesai membayar semua pengeluaran yang ditanggung perusahaan untuk mendebutkan mereka. Seperti biaya training, sewa apartemen dan produksi album.
Umumnya, sebuah grup baru mencapai break event point di tahun ketiga, dan di beberapa kasus, bisa saja butuh waktu lebih lama lagi. Seperti di kasus yang dialami Fiestar ini. Berbeda dengan idol dari Big 3 (SM, YG, dan JYP) yang langsung mendapat bayaran.
Kalau grup tiba-tiba langsung meledak dan sukses, mereka bisa mendapat bayaran dalam waktu cepat. Contohnya GFriend. Mereka berasal dari agensi kecil tapi langsung sukses. Tiga single mereka jadi lagu paling laris. Sehingga, dalam waktu dua tahun, mereka selesai melunasi semua pengeluaran dan sekarang sudah mendapat bayaran.
Dikutip dari Seoul Economy, seorang member grup yang baru saja debut mengungkapkan, “Aku bekerja keras sejak masih jadi trainee dan aku ingin mendapatkan banyak dukungan karena kami punya lagu bagus dan koreografi yang keren. Tujuanku adalah mendapat gaji pertama dalam waktu tiga tahun.”
(Baca juga: Berapa Pendapatan Seleb Korea yang Enggak Semewah Perkiaan Kita)
danceidolmarket
idol
Dari Seoul Ecomony, diberitahu kalau saat ini di industri entertainment Korea sangat kurang aktris di usia 20-an. Terutama aktris cewek.
Beberapa nama yang kita kenal seperti Park Shin Hye atau Seo Hyun Jin. Kebanyakan sudah berusia 30-an, seperti Soo Ae, Son Ye Jin, atau Kim Ha Neul, dan lainnya masih berusia belasan tahun seperti Kim So Hyun, Kim Yoo Jung, dan Nam Ji Hyun. Jadi, idol ini mengisi kekosongan tersebut.
Karena singkatnya umur idol ini, ada beberapa aktor yang awalnya pengin jadi idol tapi malah disarankan untuk jadi aktor. Contohnya Park Bo Gum. Cowok ini sudah trainee jadi idol, bahkan sempat rekaman dan ikut audisi.
Namun, ketika bergabung dengan perusahaannya yang sekarang, dia disarankan untuk jadi aktor karena dia memiliki actor-face. Seorang manajer seleb juga membocorkan, “Sekarang, ketika kami mendebutkan penyanyi, kami juga memberikan pelajaran akting buat mereka.”
Kalau dulu, seorang idol bisa merilis single dan album lalu mempromosikannya selama berbulan-bulan. Namun sekarang enggak bisa begitu lagi. Persaingan yang keras membuat sebuah grup bisa langsung hilang dari publik kalau enggak terlalu gencar promosi.
Karena itu, sekarang banyak yang merisil single, single album yang biasanya berisi dua lagu, mini album, full album dan repackage. Ini dikenal dengan istilah album splitting.
Karena tuntutan industri entertainment yang berubah, seorang idol diharapkan tampil di banyak variety show sehingga publik bisa mengenal wajah mereka.
Jadi, waktu buat istirahat pun berkurang. Dari Seoul Economy, seorang member grup yang debut empat tahun lalu curhat soal sedikitnya waktu istirahat yang dia punya.
“Setelah debut, enggak ada seharipun aku bisa beristirahat dengan nyaman. Aku enggak ingin ke luar negeri, aku hanya ingin bersama keluarga dan enggak mikirin soal apapun dan beristirahat selama beberapa hari.
Aku pergi ke Thailand an Jepang untuk fan meeting tapi begitu selesai aku langsung kembali ke Seoul. Aku iri ketika mendengar temanku yang bekerja biasa bisa liburan ke luar negeri dan main-main.”
Banyak yang menganggap idol sebagai sebuah produk, padahal mereka hanya manusia biasa yang juga punya emosi. Seorang Public Relations Director menyebutkan, “Aku ingin melihat public melihat fakta kalau selebriti juga mempunyai emosi.”
Enggak heran kalau kita suka membaca berita seorang idol terkena attitude controversy. Krystal Jung, yang memang punya wajah dingin, sering mendapat komentar kalau dia kasar padahal kalau dilihat lebih jauh, Krystal sama sekali enggak seperti itu. Irene yang pendiam, juga terkena attitude controversy ketika tampil di acara Radio Star.
Di Korea sendiri ada dua situs besar, Naver dan Nate, dan kalau seorang idol enggak tersenyum atau wajahnya terlihat datar, komentar netizen di berita mereka di dua situs tersebut bisa parah banget. Komunitas online bisa melakukan witch hunt dan mengkritik. Bahkan, isi SNS idol aja juga bisa dikritik.
Ketika seorang idol melakukan kesalahan, perusahaan akan mewakili mereka meminta maaf. Namun, belum tentu publik menerima permintaan maaf ini. Bisa saja mereka akan menyerang lebih keras lagi. Contohnya di kasus yang menimpa Tiffany. Sudah dua kali minta maaf, sampai sekarang masih saja ada netizen yang menyerangnya dengan komentar pedas.
Jadi, terlihat kalau kehidupan sebagai seorang idol berat banget. Pernah kepikiran kalau kita ada di posisi mereka, girls?