6 Mitos Kesehatan yang Berhubungan Sama Cuaca Dingin Saat Musim Hujan Ini Ternyata Cuma Hoax

By Averina Lita, Jumat, 16 Maret 2018 | 11:20 WIB
6 Mitos Kesehatan yang Berhubungan Sama Cuaca Dingin Saat Musim Hujan Ini Ternyata Cuma Hoax. Foto: kjtamusings.wordpress.com (Averina Lita)

Musim hujan memang bikin kita jadi lebih malas bergerak karena bawaannya pengin meringkuk di dalam selimut.

Padahal sebenarnya kalau kita jogging, kecepatan lari kita justru bisa bertambah di musim hujan karena hormon endorfin dalam tubuh kita mengalami peningkatan, membuat kita jadi punya lebih banyak energi.

Bonusnya, kita jadi tambah semangat menjalani hari deh. Asal jangan olahraga sambil hujan-hujanan atau cuma pakai baju yang tipis ya.

Memang lebih baik buat mandi pakai air hangat kalau badan kita lagi enggak fit, tapi bukan berarti kita harus melakukannya sepanjang musim hujan.

Ini alasannya: Dalam keadaan dingin, pembuluh darah kita memompa lebih banyak darah ke daerah kaki dan tangan buat mencegah panas keluar dari tubuh. Sementara mandi dengan air hangat justru menurunkan tekanan darah.

Kalau setelah mandi kita masuk ke tempat dengan suhu rendah, tekanan darah kita akan menurun secara drastis. Hal ini bisa bikin kita jadi pusing, bahkan yang terburuk bisa sampai pingsan.

Makanya temperatur air buat mandi seharusnya enggak lebih dari 38 derajat, dan kita juga disarankan buat mandi enggak lebih lama dari 20 menit.

(Baca juga: 

Karena lagi musim hujan dan jarang ada matahari, kita jadi malas pakai sunscreen. Sinar UVB yang menyebabkan luka bakar memang melemah saat musim hujan, tapi kulit kita justru lebih banyak terpapar sinar UVA.

Sama kayak sinar UVB, sinar UVA juga bisa menyebabkan kanker kulit dan kerusakan sel akibat sinar matahari.