6 Mitos Kesehatan yang Berhubungan Sama Cuaca Dingin Saat Musim Hujan Ini Ternyata Cuma Hoax

By Averina Lita, Jumat, 16 Maret 2018 | 11:20 WIB
6 Mitos Kesehatan yang Berhubungan Sama Cuaca Dingin Saat Musim Hujan Ini Ternyata Cuma Hoax. Foto: kjtamusings.wordpress.com (Averina Lita)

Hujan yang sering turun belakangan ini bikin kita jadi gampang kedingingan, meski enggak berada di ruangan ber-AC sekalipun. Mungkin ini juga yang bikin kita jadi gampang pilek.

Tapi apa iya, cuaca dingin jadi penyebab tubuh kita rentan terserang flu? Supaya enggak makin salah paham, lebih baik kita cari tahu apa 6 mitos yang berhubungan sama cuaca dingin saat musim hujan ini beneran atau ternyata cuma .

Cuaca dingin saat musim hujan seringkali dituduh jadi penyebab kita gampang masuk angin. Padahal sebenarnya yang menyebabkan flu bukan cuaca dingin, melainkan virus atau bakteri.

Penyakit ini lebih banyak diderita orang-orang saat musim hujan karena virus flu cepat berkembang pada suhu yang lebih rendah.

Kalau hidung kita kedinginan, pembuluh darah jadi mengerut dan menghambat respon kekebalan tubuh, memungkinkan virus berkembang biak dalam tubuh.

Jadi selama daya tahan tubuh kita kuat melawan berbagai virus dan bakteri, kita akan sehat-sehat aja meski berada di cuaca dingin dalam waktu lama.

(Baca juga: 

Membiarkan atau terutama keluar rumah dalam keadaan rambut basah sehabis keramas seringkali dianggap sebagai penyebab flu. Ternyata ketakutan ini belum bisa dipastikan sama dokter maupun peneliti.

Dokter Hugh Coyne dari Doctify malah menjelaskan kalau kita enggak akan masuk angin cuma karena pergi keluar rumah tanpa mengeringkan rambut.

Musim hujan memang bikin kita jadi lebih malas bergerak karena bawaannya pengin meringkuk di dalam selimut.

Padahal sebenarnya kalau kita jogging, kecepatan lari kita justru bisa bertambah di musim hujan karena hormon endorfin dalam tubuh kita mengalami peningkatan, membuat kita jadi punya lebih banyak energi.

Bonusnya, kita jadi tambah semangat menjalani hari deh. Asal jangan olahraga sambil hujan-hujanan atau cuma pakai baju yang tipis ya.

Memang lebih baik buat mandi pakai air hangat kalau badan kita lagi enggak fit, tapi bukan berarti kita harus melakukannya sepanjang musim hujan.

Ini alasannya: Dalam keadaan dingin, pembuluh darah kita memompa lebih banyak darah ke daerah kaki dan tangan buat mencegah panas keluar dari tubuh. Sementara mandi dengan air hangat justru menurunkan tekanan darah.

Kalau setelah mandi kita masuk ke tempat dengan suhu rendah, tekanan darah kita akan menurun secara drastis. Hal ini bisa bikin kita jadi pusing, bahkan yang terburuk bisa sampai pingsan.

Makanya temperatur air buat mandi seharusnya enggak lebih dari 38 derajat, dan kita juga disarankan buat mandi enggak lebih lama dari 20 menit.

(Baca juga: 

Karena lagi musim hujan dan jarang ada matahari, kita jadi malas pakai sunscreen. Sinar UVB yang menyebabkan luka bakar memang melemah saat musim hujan, tapi kulit kita justru lebih banyak terpapar sinar UVA.

Sama kayak sinar UVB, sinar UVA juga bisa menyebabkan kanker kulit dan kerusakan sel akibat sinar matahari.

Itu sebabnya kita tetap harus pakai sunscreen dengan kandungan yang bisa melembabkan kulit supaya kulit kita enggak dehidrasi.

Menurut Apoteker Angela Chambers, cara terbaik buat melawan virus flu adalah dengan makan dan menjaga tubuh supaya jangan sampai dehidrasi.

Tapi bukan berarti kita harus makan dalam jumlah banyak, girls. Yang lebih penting bukan kuantitas makanan yang masuk ke dalam tubuh kita, melainkan asupan gizi yang terkandung di dalamnya supaya bisa menghasilkan energi buat tubuh.

Buat yang udah capek sama informasi , bisa  untuk ikut . Di artikel ini, kamu bakal dijelasin gimana membedakan informasi yang benar dan yang . Gimana jadi pembaca yang pintar, dan supaya enggak lagi-lagi jadi korban .

(Baca juga: