Coba 5 Cara Jitu Buat Menekan Hormon yang Bikin Berat Badan Gampang Naik Ini, Yuk!

By Averina Lita, Sabtu, 25 Februari 2017 | 09:15 WIB
Coba 5 Cara Jitu Buat Menekan Hormon yang Bikin Berat Badan Gampang Naik Ini, Yuk! Foto: pinterest (Averina Lita)

Kita mungkin udah bosan mendengar saran “kurangi makan-perbanyak olahraga” buat menurunkan berat badan. Udah dicoba tapi enggak berpengaruh apa-apa, tuh. Tenang… kita bukan satu-satunya yang mengalami ini kok girls. Soalnya hasil penelitian memang menunjukkan ada banyak faktor yang menyebabkan berat badan kita gampang naik, di antaranya hormon dan genetik. Tapi karena kita enggak bisa melakukan apa-apa menyangkut genetik yang udah bawaan lahir, ada 5 cara jitu yang bisa kita coba buat menekan hormon yang bikin berat badan gampang naik. Penasaran?

Baca juga:

Insulin adalah salah satu hormon yang berhubungan sama kenaikan berat badan. Siklusnya kira-kira kayak gini: seiring naiknya berat badan, kita butuh lebih banyak insulin buat mendistribusi gula ke sel tubuh. Karena tubuh enggak bisa menyesuaikan sama kebutuhan insulin, itu sebabnya berat badan kita jadi gampang naik dan kalau dibiarkan terus-menerus, kita juga bisa terancam menderita diabetes tipe 2.

Diet tinggi serat dan rendah gula bisa jadi pilihan yang baik buat mengontrol tingkat insulin secara alami. Serat yang masuk ke dalam tubuh membantu kita menghindari kenaikan gula dalam darah. Bonusnya lagi, serat bisa membantu proses pencernaan dan mencegah kita gampang merasa lapar selama proses menurunkan berat badan.

Bukan berarti kita jadi memasukkan daging ke dalam setiap menu makan kita ya, girls. Kita harus menyesuaikan jumlah protein yang masuk ke tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan. Sumber protein juga enggak selalu dari daging, tapi makanan lain kayak telur, produk susu, dan kacang-kacangan.

Penting bagi kita mengonsumsi makanan berprotein buat meregulasi hormon ghrelin. Kita mungkin jarang atau bahkan enggak pernah mendengar hormon ini. Ghrelin berhubungan erat sama berat badan karena kalau kadarnya meningkat, hormon ini akan melepaskan sinyal ke otak kalau kita butuh makan. Sementara protein bisa menekan hormon ini, jadi otak kita enggak salah menangkap sinyal lapar dan kita terhindar dari kemungkinan makan berlebih.

Baca juga:

Kecuali kita punya alergi sama susu, produk susu bukan makanan yang perlu kita hindari kok. Kita cuma perlu memilih produk susu yang sesuai, jangan sampai mengonsumsi susu yang dihasilkan oleh sapi yang udah terkena hormon pertumbuhan buatan selama bertahun-tahun.

Hormon buatan ini memang sengaja disuntikkan ke sapi buat memperbanyak produksi susu dan daging demi keuntungan produsen. Padahal hormon buatan ini bahaya buat kita karena bisa menambah berat badan dan bikin kita mengalami masa puber lebih cepat dibanding waktu yang seharusnya. Jadi sebelum membeli susu atau yogurt, kita harus memastikan kalau produknya organik atau ada label bebas hormon.

Kacang kedelai memang suka bikin bingung. Di balik sederetan nilai positifnya kayak rendah lemak, rendah kalori, dan jadi sumber protein yang berasal dari nabati, kacang kedelai mengandung senyawa kimia bernama phytoestrogens yang bisa mencegah bekerjanya estrogen dalam tubuh, yang selanjutnya akan menghambat produksi hormon leptin. Padahal saat leptin berada di kadar normal, tubuh akan merasa kenyang dan puas dengan makanan yang dimakan. Di luar kadar normal, tubuh jadi enggak kenyang-kenyang meski kita udah makan banyak.

Baca juga:

Meski terbukti kaya antioksidan dan punya manfaat buat kesehatan, kopi dan teh tetap harus dihindari sama kita yang lagi pengin menurunkan berat badan. Soalnya kafein yang terkandung dalam dua minuman itu bisa meningkatkan kadar kortisol, hormon yang bisa meningkatkan reaksi terhadap stres dan kasih sinyal ke tubuh kalau kita perlu menimbun lemak, khususnya di bagian perut. Bahaya banget kan tuh. Jadi sebaiknya kita mengurangi atau bahkan menghilangkan konsumsi kafein dari menu kita sehari-hari dan lebih banyak minum air putih.

Sumber: lifehack.org