Ketika Kita Sudah Punya Pacar Tapi Sebenarnya Menyimpan Perasaan pada Sahabat. Sebaiknya Gimana, Ya?

By Debora Gracia, Minggu, 6 Mei 2018 | 14:30 WIB
Ketika Kita Sudah Punya Pacar Tapi Sebenarnya Menyimpan Perasaan pada Sahabat. Sebaiknya Gimana, Ya? (Debora Gracia)

Kalau kita pernah menonton salah satu film drama romantis dengan akhir cerita yang di luar ekspetasi penonton, (500) Days of Summer, ada satu quote terkenal dan juga terkesan sangat realistis. Begini katanya: A guy and a girl can be just friends, but at one point or another, they will fall for each other. Maybe temporarily, maybe at the wrong time, maybe too late, or maybe forever.

Dan kita pasti setuju kalau enggak ada yang bisa mencegah ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, terlepas dari siapa pun dia di dalam hidup kita. Termasuk jatuh cinta dengan sahabat sendiri. Mungkin akan lebih mudah kalau kita naksir sahabat sendiri dan kondisinya lagi sama-sama menjomblo, tapi akan terasa rumit ketika kita jatuh cinta dengan sahabat sendiri di saat kita sudah punya pacar.

Mungkin kisah ini pernah kita alami sendiri atau orang-orang di sekitar kita yang pernah mengalami. Bila sudah terlanjur naksir sahabat sendiri saat kita juga punya pacar, sebaiknya apa yang harus kita lakukan?

“Aku bingung banget…  Aku sudah punya pacar dan kita sudah pacaran hampir tiga tahun. Tapi sebenarnya selama ini aku membohongi perasaanku sendiri. Aku suka dengan sahabat cowokku, jauh sebelum aku jadian dengan pacarku. Sudah lima tahun aku memendam perasaan ini tapi enggak ada yang bisa aku lakukan selain diam. Kadang aku merasa bisa menghilangkan perasaanku pada sahabatku dengan ada pacar, tapi ternyata enggak berhasil. Kadang aku sayang banget sama dia, tapi kadang aku juga melupakannya. Aku bingung sebaiknya harus gimana.” (Bella, 18 tahun)

“Aku pernah suka dengan sahabat cowokku dan aku tahu itu enggak seharusnya terjadi. Tapi aku enggak bilang padanya karena aku tahu itu hanya akan merusak persahabatan kami. Sampai akhirnya aku punya pacar, dia juga punya pacar, dan perasaan itu belum bisa hilang sepenuhnya. Tapi sekarang kita sudah putus dengan pacar masing-masing, hanya saja aku belum mau mengakui perasaanku padanya. Salah enggak ya sebenarnya?” (Adelia, 18 tahun)

Klik halaman selanjutnya, yuk, untuk tahu apa yang harus kita lakukan jika terjebak dalam situasi seperti ini.

(Baca juga: 5 Film Romantis Ini Cocok Ditonton Buat Kita yang Naksir Sahabat Sendiri)

Coba pikirkan kembali, rasa sayang seperti apa yang kita punya pada sahabat kita ini? Apakah hanya suka karena kagum, sayang sebagai saudara, atau sayang layaknya cewek dan cowok yang enggak punya hubungan darah? Coba telisik dulu perasaan apa yang sedang kita rasakan pada sahabat kita ini?

Menurut psikolog, Roslina Verauli, M.Psi., menjalin hubungan dengan seseorang yang sebenarnya enggak kita sayang dengan sepenuh hati, justru semakin “menumpulkan” kepekaan akan rasa yang sesungguhnya kita punya. Itulah awal mula kebingungan kita dan semakin kita enggak mencari jalan keluar, kita enggak akan bisa berdamai dengan diri sendiri.

Kalau memang kita suka beneran dengan sahabat kita ini, mau enggak mau kita harus mengakhiri hubungan dengan si pacar, demi kebaikan kita berdua. Dan enggak ada yang lebih tepat untuk memberikan sinyal yang jelas pada sahabat tentang perasaan kita sebenarnya. Menunggu kepastian bertahun-tahun itu lebih sakit daripada menerima jawaban dari segala rasa penasaran kita selama ini.

(Baca juga: Pasti Bikin Nyesek, Ketika Sahabat Sendiri Suka Sama Gebetan Kita. Mesti Gimana Ya?)