Kalau mendengarkan kata bunuh diri, mungkin banyak dari kita yang masih menganggapnya sebagai hal yang agak tabu sehingga enggak mau membahas.
Kalau ada berita bunuh diri, kita mungkin penasaran kenapa dia bunuh diri.
Tapi setelah itu, enggak banyak orang yang akan mencari tahu lebih jauh tentang depresi yang merupakan penyebab utama bunuh diri atau suicidal thoughts atau pikiran untuk bunuh diri, yang sebenarnya bisa muncul pada siapa saja.
Padahal, Berdasarkan data WHO (World Health Organitation) tahun 2012 dalam Stastistik Kesehatan Dunia 2016, ada 1 orang bunuh diri setiap detiknya dan setiap tahun ada 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri.
Dari skala global ini, negara-negara di kawasan Asia Tenggara menyumbang 39% dari kasus bunuh diri di dunia.
Dalam 45 tahun terakhir, angka bunuh diri meningkat sebanyak 60%. Jadi bisa banget kita liha kalau kasus bunuh diri ini makin tahun makin meningkat.
Untuk negara, Korea Selatan, menempati urutan pertama negara dengan kasus bunuh diri terbanyak.
Buat kita yang hobi nonton drama Korea atau suka Kpop pasti kita akan lebih tahu kalau bunuh diri sering kali dipilih orang Korea sebagai jalan keluar saat sudah putus asa menghadapi masalah hidupnya.
Dan meski Indonesia enggak masuk peringkat 20 besar atau bahkan, peringkat 100 besar, namun sama seperti dalam skala global, kasus bunuh diri di Indonesia juga terus meningkat setiap tahunnya, lho.
Berdasarkan data yang sama dari WHO, Indonesia memiliki tingkat angka bunuh diri 3.7 per 100.000 penduduk.
Ini artinya ada 1 orang bunuh diri per jamnya.
Sedangkan berdasarkan laporan Kepolisian Republik Indonesia, pada tahun 2012 terdapat 981 kasus kematian karena bunuh diri, sedangkan pada tahun 2013, ada 921 kasus. Ini baru yang dilaporkan, belum yang enggak dilaporkan.
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Aisha Ria Ginanti |
Editor | : | Aisha Ria Ginanti |
KOMENTAR