Buka Facebook, Twitter, Youtube, ataupun Instagram, sudah jadi bagian dari keseharian kita. Dari berbagai media sosial ini, kita membangun identitas di dunia maya. Hal yang sama juga dilakukan oleh mereka yang berprofesi sebagai social media manager, girls. Bedanya, mereka mengurus berbagai akun media sosial ini untuk membangun image perusahaan atau produk. Kedengarannya sepele, tapi profesi ini sebenarnya punya tingkat kerumitan tersendiri. Serunya, pekerjaan ini cocok buat kita yang suka banget dan aktif di medsos. Yuk simak cerita Thieka, seorang social media manager yang berhasil ini bisa membangun identitas produk di dunia maya.
Baca juga: Cewek Jago Komputer Ini Pernah Bekerja di Microsoft Indonesia Waktu Berumur 20 Tahun. Hebat Banget!
Atika Pratiwi, atau yang akrab dipanggil Thieka ini adalah seorang social media manager dari Havas Media Group Indonesia. Menurut Thieka, social media manager mesti memikirkan strategi sebelum menjalankan berbagai media sosial.
“Mereka mesti melihat peluang untuk membangun awareness tentang perusahaan atau brand yang sedang dipegang. Social media manager juga harus menggali dan menganalisis data untuk mendapatkan insight dari audiens yang menjadi target perusahaan atau brand. Setelah itu, baru deh mereka melakukan pembagian tugas dan menjalankan akun-akun media sosial perusahaan atau brand yang mereka pegang,” jelasnya.
Sehari-harinya, social media manager berhubungan dengan tim internal, kayak content writer, account excecutive, art director, sampai klien dan vendor. Sama halnya seperti pekerja kantoran biasa, social media manager bekerja delapan jam sehari. Tapi, terkadang jam kerjanya jadi lebih fleksibel ketika dikejar deadline. Bagi Thieka, semua itu bakal terasa worth it ketika hasil kerja kita dihargai oleh klien dan orang lain.
Baca juga: Keren banget! Cewek Indonesia Ini Sukses di Line Webtoon dan Terkenal Sampai ke Thailand
Meskipun ada beberapa hal yang lumayan rumit, profesi ini cukup menarik untuk dijalani. Menurut Thieka, banyak wawasan yang bisa kita dapatkan dari profesi social media manager. Soalnya, ketika kita menjalani profesi ini, otomatis kita mesti membuka mata dan telinga lebar-lebar tentang segala hal. Kita juga jadi banyak mencari tahu informasi tentang hal yang lagi ramai diperbincangkan. Di samping itu, kita juga bisa memperluas networking karena semua tuntutan itu.
Untuk menjadi social media manager kita enggak mesti kuliah di jurusan komunikasi. Berhubung profesi ini bergerak di industri kreatif, banyak juga yang berasal dari macam-macam jurusan. Ketika diterima kerja sebagai social media manager pun, kita akan dibekali melalui pelatihan terlebih dulu untuk menambah ilmu dan mengasah skill. Di samping itu, kalau kepengin jadi social media manager, kita mesti terus mengasah pengetahuan tentang teknologi terbaru dan rajin eksplor perkembangan di dunia maya.