Kita percaya kalau semua orang punya hak yang sama untuk bisa mewujudkan cita-citanya. Terlepas dari bagaimana latar belakang suku, agama, gender, bahkan kondisi fisik dan mental, kita semua tetap berhak mendapatkan kesempatan. Karena, cita-cita hanya akan terwujud kalau kita berusaha keras.
(Lihat di sini Curhat Blogger yang Pernah Mengalami Kekerasan oleh Pacarnya)
Namun, fakta yang terjadi di lingkungan kita berkata lain. Masih banyak orang yang memandang sebelah mata para penyandang disabilitas, atau sebenarnya lebih tepat disebut difabilitas. Sebab mereka bukannya tidak bisa melakukan apa-apa (disable), tetapi mereka memiliki kemampuan yang berbeda (difabel: different ability).
Teman-teman difabel ini memiliki bakat dan keterbatasan enggak menghalangi mereka untuk meraih impian. Seperti cerita yang akan disampaikan oleh cewek yang satu ini kepada kita semua. Yuk, simak cerita tentang Ariny Nurulhaq, yang meski menyandang difabilitas dan duduk di kursi roda, tapi sukses menerbitkan banyak buku.
Sering Bersembunyi
Fisik Ariny memang berbeda dari sebagian besar kita. Cewek kelahiran 16 September 1991 ini mengalami cacat pada kakinya yang membuat dia kesulitan untuk berjalan. Karena itu sehari-harinya Ariny bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cara mengesot. Karena kelainan pada fisiknya ini jugalah Ariny yang kini tinggal di Kabupaten Banjar, Jakarta Selatan ini sering diperlakukan berbeda oleh orang-orang di sekitarnya.
“Sebagai penyandang difabilitas, aku merasa sering dipandang sebelah mata. Perlakuan orang-orang terhadapku seperti meremehkan. Aku jadi malu, takut, sekaligus malas ketemu orang-orang karena tahu cara mereka melihatku tidak sama dengan cara mereka memperhatikan orang lain. Itu sebabnya aku lebih sering ngumpet di kamar,” curhat Ariny.
(Baca di sini Curhat Cewek yang Dibully karena Berkulit Gelap )
“Aku Pasti Bisa!”
Untungnya, Ariny memang anak yang tangguh sedari kecil. Di umurnya yang masih belia, Ariny sudah mempunyai tekad dan kegigihan. Sehingga walaupun banyak hal yang menghambat jalan yang akan ia lalui, Ariny enggak pernah menyerah.
“Walaupun aku sering disepelekan dan dianggap tidak mampu oleh orang lain, aku selalu berusaha keras untuk menunjukkan kalau anggapan mereka itu salah. Sejak kecil memang sifatku keras kepala. Apalagi mengenai sesuatu yang sifatnya prinsipal. Kalau aku sudah punya keinginan, aku harus bisa mendapatkannya. Makanya aku sekuat tenaga berjuang untuk mewujudkan cita-citaku itu,” tegas Ariny.
Penulis | : | Natalia Simanjuntak |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR