Yang orang-orang enggak tahu, waktu yang kita butuhin untuk menyelesaikan satu tugas bisa berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Makanya banyak anak DKV yang ngomong kalau sebenernya perjuangan mereka itu dilakukan pas di rumah, bukan di kampus.
Jangan dikira untuk masuk jurusan ini hanya butuh kemampuan menggambar. Salah banget! Tugas-tugas di jurusan ini itu bukan cuma asal merancang dan membuat gambar bangunan yang bagus dan unik, tapi juga ada teknik dan perhitungannya.
Soalnya Teknik Arsitektur emang perpaduan antara seni dan matematis. Bangunan enggak boleh hanya indah, tapi juga mesti kuat, makanya butuh perencanaan yang matang. Enggak lucu kan kalau bangunannya bagus tapi gampang ambruk?
“Wah, enak ya anak Pariwisata, kerjaannya jalan-jalan terus!” Yang kayak gini nih pasti sering banget didengerin sama kita yang kuliah di jurusan ini.
Bagi orang yang enggak tahu sih emang kayaknya kerjaan kita santai dan gampang, tapi di balik itu semua banyak banget yang harus kita tempuh.
Tahu enggak apa aja yang harus dipelajari anak Pariwisata? Banyak! Kita mesti belajar statistik pariwisata, tourism behavior, tourism law, geografi, bahkan sampai tourism philosophy pun harus dipelajarin!
Belum lagi ada berbagai bahasa yang harus kita kuasai. Kebayang enggak sih hectic-nya?
Orang-orang mengira kalau yang dipelajari sama anak Sastra ya cuma bahasa aja, padahal enggak lho! Selain bahasa, anak Sastra juga harus mengulik kebudayaan dari negara tempat bahasa tersebut berasal dan berkembang, berikut juga dengan literatur-literaturnya.
Contohnya, anak Sastra Inggris enggak akan cuma mendalami masalah grammar aja! Tapi mereka bahkan harus belajar diksi-diksi dalam bahasa zaman dulu dan baca tulisan-tulisan yang masih memakai ejaan lama. Ribet deh!