Kisah Cewek yang Pernah Disiram Air Keras dan Harus Menjalani Proses Pengobatan yang Lama

By Ifnur Hikmah, Minggu, 12 November 2017 | 04:30 WIB
foto: islamichelp.co.uk (Ifnur Hikmah)

Aku dirawat sekitar 2 mingguan. Setelah itu aku harus bolak balik ke rumah sakit dua hari sekali buat dibersihin oleh dokter selama sekitar 2 bulan. Habis itu, kontrol ke rumah sakit sebulan sekali. Total ada sekitar enam bulan aku bolak balik ke rumah sakit. Selama itu enggak boleh pakai perawatan muka, keluar rumah harus pakai masker karena sensitif kalau kena sinar matahari.

Kalau sekarang bekasnya masih ada, di sekitar hidung, tapi kalau diperhatiin banget baru keliatan. Warna kulit jadi sedikit beda, agak lebih gelap.

(Baca juga: ini yang terjadi pada kulit manusia kalau disiram air keras)

Aku enggak tahu apakah aku diincar apa random. Soalnya beberapa hari sebelumnya ada kejadian yang sama, meski enggak di lingkungan aku. Polisi sempat nanya-nanya tapi sampai sekarang enggak ada kelanjutannya.

Karena waktu itu malam dan aku kaget pas disiram, jadi aku enggak melihat siapa pelakunya dan enggak tahu nomor motornya. Aku cuma bisa ngasih tahu ciri-ciri pelakunya aja.

Aku enggak mau mencurigai siapa. Mungkin juga aku pernah ada masalah dan bikin sakit hati orang lain. Sekarang aku jadi lebih berhati-hati aja, khususnya kalau lagi jalan sendiri di tempat sepi. Lebih menjaga prilaku juga karena mungkin saja ada tindakanku yang nyakitin orang lain. Jadi balik ke diri kita aja.

Trauma pasti ada. Aku jadi enggak pede karena ini yang diserang muka dan aku cewek. Karena di muka aku enggak bisa lihat langsung seberapa parah lukanya kecuali kalau lagi ngaca. Ekspresi orang-orang ketika melihatku bikin aku jadi down. Emang separah itu ya? Sampai sekarang jadi keterusan buat pakai masker karena takut ada orang jahat.

Untuk bisa bangkit lagi, lingkungan yang mendukung seperti keluarga dan sahabat itu ngebantu banget. Dukungan mereka jauh lebih berguna ketimbang mereka yang mengasihani.

Aku juga sempat menghilang dari medsos dan orang sekitar sampai lukaku kering dan akhirnya bisa pakai makeup. Aku juga menghilang dari teman lama dan teman kuliah karena malas menjawab apa yang terjadi.

Sebagai gantinya, aku mencari lingkungan dan kegiatan baru. Aku sempat ikut komunitas memanah dan berkuda. Karena mereka baru kenal aku, jadinya enggak kepo.