Kisah Cewek yang Pernah Disiram Air Keras dan Harus Menjalani Proses Pengobatan yang Lama

By Ifnur Hikmah, Minggu, 12 November 2017 | 04:30 WIB
foto: islamichelp.co.uk (Ifnur Hikmah)

Menurutku, yang paling penting adalah kita terus berpikir positif. Memang, sih, bekas luka ini bikin enggak pede, enggak cantik lagi, tapi aku tetap berusaha untuk bersikap baisa dan menerimanya.

Kalau ada yang menjadi korban dan masih down, menurutku kita harus yakin kalau ini bakalan berlalu. Kita harus selalu berpikri positif meski orang lain menatap kita dengan tatapan kasihan. Kita harus kuat.

Selain dari diri kita, menurutku penting juga untuk melapor ke polisi, terlepas dari apakah nanti pelakunya tertangkap atau enggak. Setidaknya pihak berwajib tahu ada kejadian ini.

Kalau dari diriku sendiri, aku jadi lebih menjaga diri dan sikap, karena takutnya ada tindakan atau perkataanku yang menyakiti orang lain.”

Kekerasan dengan air keras atau acid attack enggak cuma terjadi di Indonesia. Fakta ini menyebutkan kalau kejadian ini sering di negara lain, terutama India dan Bangladesh. Tujuannya adalah untuk menyakiti dan meninggalkan bekas permanen tapi bisa segera kabur. Seperti A, korban acid attack yang survive pun banyak. Yang penting diingat adalah, tetap positif dan yakin kalau kita pasti bisa bangkit lagi.