Film Berjudul “Bali: Beats of Paradise” Ini Jadi Karya 'Kartini' di Amerika Serikat. Salut!

By Ifnur Hikmah, Jumat, 21 April 2017 | 04:21 WIB
Livi Zheng menjadi sutradara dalam film Bali: Beats of Paradise. (Ifnur Hikmah)

R.A. Kartini adalah pahlwan nasional Indonesia yang dikenal sebagai seseorang yang punya andil besar buat cewek-cewek di Indonesia.

Semangat yang dibawa Kartini ini terus membuat kita sebagai cewek-cewek Indonesia jadi selalu bergairah buat berjuang dan berkarya.

Dan, ada beberapa 'Kartini' lainnya yang juga terus berkarya hingga di negeri paman sam. Yap di Amerika Serikat!.

Mereka menjadi tiga sosok Kartini modern yang baru aja membuat karya film yang mengangkat soal budaya di Indonesia juga, lho.

Ini dia film berjudul Bali: Beats of Paradise yang jadi karya Kartini di Amerika Serikat. Salut!

(Yuk lihat 5 Quotes Inspiratif Kartini yang Bikin Kita Semakin Termotivasi Jadi Cewek Keren)

Film yang akan rilis pada Mei 2017 ini mengangkat tema yang enggak jauh dari kebudayaan di Indonesia.

Kebudayaan Bali di film ini memang sengaja dipromosikan ke dunia barat, salah satunya Amerika Serikat buat semakin memperkenalkan Indonesia.

Enggak hanya itu, ada juga cerita yang menunjukkan bagaimana gamelan dan tarian Bali itu sendiri yang jadi simbol budaya Indonesia tetap dilestarikan sampai sekarang.

Nantinya film ini bakal didistribusikan ke publik dan juga jadi bagian dalam kurikulum yang akan diajarkan di University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of Washington-Seattle (UW-Seattle) di tahun ajaran 2017-2018 mendatang, keren ya!

Livi Zheng, yang jadi salah satu sutradaranya memiliki background sarjana ekonomi yang memilih untuk berkarir di dunia perfilman Hollywood, meskipun dulu sering banget dapat banyak penolakan.

Dalam proses pembuatan film ini, ia tidak sendiri karena ada dua Kartini lain dengan latar belakang yang berbeda-beda juga ikut serta berkolaborasi.

Ada Dr. Juliana Wijaya yang juga dosen bahasa dan kebudayaan Indonesia di UCLA.

Menurutnya, jadi dosen bahasa dan budaya Indonesia sangatlah keren.

Apalagi, Indonesia juga menjadi negara tebesar ke-4 dilihat dari populasinya dan punya sumber daya alam serta manusia yang besar dan keunikan yang menarik.

Itulah yang bikin semangatnya untuk terus mengembangkan pelajaran budaya Indonesia berlangsung hingga saat ini.

Terakhir, Kartini kebanggaan kita, Desiana Pauli Sandjaja, M.A. lulusan hubungan internasional ini juga mengajar bahasa Indonesia di Universitas Washington-Seattle.

Hampir sama seperti Juliana, Desiana punya visi misi buat memperkenalkan budaya Indonesia sampai ke luar negeri.

(Penasaran dengan beberapa kumpulan foto Kartini zaman dulu? Klik disini!)

Kalau zaman dulu Kartini menyebarkan semangatnya lewat perjuangan bikin sekolah dan mengembangkan pendidikan buat cewek-cewek.

Ketiga Kartini juga punya semangat yang sama dan tujuan yang sama di bidang pendidikan.

Walaupun film ini untuk umum dan enggak hanya mengedukasi cewek aja.

Mereka membuktikan kalau cewek juga bisa menghasilkan suatu karya yang bisa jadi sarana buat belajar, salah satunya dengan media film.

Karena film juga dipercaya sebagai media yang cepat untuk menyebarkan pendidikan atau pengaruh yang besar di era digital ini.

Belajar dari para Kartini ini, kita juga harus bisa merefleksikan diri kita sebagai cewek di era ini, ya.

Jangan sampai kita terbawa oleh arus yang enggak jelas dan malah berujung pada hal-hal negatif.

Enggak perlu harus jadi sosok Kartini, tapi terus membawa semangat jiwa Kartini aja yang enggak pernah menyerah dan peduli pada pendidikan.

Selamat Hari Kartini, girls! (Sara)

(Kenapa ya ada perayaan hari Kartini? Ini dia Alasan Kenapa Ada Hari Kartini Tapi Enggak Ada Hari Cut Nyak Dien Menurut Kemendikbud)