Belajar Dari Jupe, Ini yang Harus Kita Tahu & Pahami Soal Kanker Serviks

By Ifnur Hikmah, Selasa, 13 Juni 2017 | 03:26 WIB
Wajib tahu fakta soal kanker serviks. (Ifnur Hikmah)

Berdasarkan data riset kesehatan 2013, Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan RI, ini dia jumlah penderita kanker serviks di Indonesia.

Dalam banyak kasus, kanker serviks baru diketahui ketika sudah mencapai stadium tinggi.

Soalnya, gejala penyakit ini memang enggak terdeteksi sejak awal.

“Kanker serviks enggak punya tanda-tanda atau gejala. Sehingga ketika akhirnya terdeteksi mengidap kanker, itu sudah memasuki stadium 2A atau 2B,” jelas dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOg.

Ketika masih berada di stadium awal, kanker ini hanya menyerang bagian tubuh sekitar mulut rahim saja, karena itulah penyakit ini enggak terdeteksi.

Lebih lanjut, kanker ini bisa menjalar ke bagian tubuh lain, seperti dinding panggul dan vagina.

Dalam tahapan yang lebih parah, kanker ini bisa menjalar ke bagian tubuh lain.

Misalnya saluran telur, paru-paru, kandung kemih, lemak perut, otak, dan lainnya.

“Kalau ini sudah memasuki stadium 4B,” jelas dr. Ivander.

Lalu, karena tidak ada gejala, bagaimana kita akhirnya mengetahui kalau ada kanker serviks di tubuh kita?

Dr. Ivander menjelaskan, “Setelah lama, akan ada tandanya. Misalnya keputihan yang banyak banget dan berbau tidak sedap dan pendarahan pada saat melakukan hubungan seks.”

Karena kanker ini menyebar ke bagian tubuh lain, efek yang ditimbulkan akan terlihat jelas pada perubahan fisik tubuh kita.

“Misalnya, menurunnya nafsu makan sehingga mengakibatkan penurunan berat badan secara drastis, bengkak-bengkak di leher, kaki, dan wajah. Batuk-batuk kalau menyebar hingga ke paru-paru. Bisa juga keluhan saat buang air kecil karena sudah menyerang ginjal, atau mengakibatkan darah menstruasi jadi banyak banget karena sudah menjalar hingga ke rahim,” jelas dr. Ivander.

(Lihat di sini kanker apa saja yang banyak mengancam sistem reproduksi perempuan)