Selain Gunung Meletus, Ini Beberapa Situasi Berbahaya yang Bisa Terjadi Ketika Mendaki Gunung

By Putri Saraswati, Selasa, 4 Juli 2017 | 05:20 WIB
foto: naver (Putri Saraswati)

Minggu (2/7) lalu, berita menyedihkan datang dari kawasan pegunungan Dieng. Kawah Sileri yang jadi salah satu objek wisata Dieng, meletus dan melukai beberapa pengunjung yang ada di sana.

Kejadian mengerikan seperti ini bukan yang pertama terjadi di tempat wisata alam.

Sayangnya, meningkatnya ketertarikan orang untuk mengunjungi alam, enggak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup tentang bahaya yang bisa menghampiri.

Salah satu kegiatan alam yang sekarang lagi digandrungi sekaligus punya potensi bahaya yang sering banget dikesampingkan adalah mendaki gunung.

Selain karena aktivitas gunung itu sendiri, kecelakaan yang terjadi juga bisa disebabkan karena pendaki kurang melakukan persiapan atau enggak mematuhi aturan.

Berikut ini 3 kejadian mengerikan yang bisa terjadi ketika medaki.

     April lalu, rombongan pendaki yang terdiri dari 11 anak muda tersambar petir ketika mendaki Gunung Prau, Dieng, Wonosobo.

     Ketika mereka sedang berteduh dari hujan, sebagian pendaki ada yang bermain handphone. Saat itulah mereka tersambar petir.

 

    Selain ancaman tersambar petir, mendaki ketika hujan pun punya bahaya lain, yakni hipotermia.

    Hipotermia adalah keadaan ketika suhu tubuh berada jauh di bawah suhu tubuh normal.

    Hal ini bisa menimpa pendaki yang terkena angin dingin atau dalam keadaan basah yang terlalu lama.

    Tidak mengenakan jas hujan, malas mengganti baju, atau mendaki menggunakan celana jeans adalah beberapa penyebabnya nih, girls!

(Lihat di sini cerita cewek yang pernah hampir kapok naik gunung karena pengalaman menegangkan)

     Tersesat adalah kejadian mengerikan yang paling sering menimpa pendaki.

     Penyebab utama adalah karena salah memilih rute pendakian.

     Biasanya karena pendaki enggak paham atau belum kenal daerah.

     Kalau belum pernah mendaki, sebaiknya ajak teman atau pemandu untuk menuntun jalan.

     Selain itu, cari tahu tentang jenis hutan dan vegetasi yang ada di dalamnya. Dan, tentunya selalu sedia kompas.

Siapapun boleh dan bisa mendaki gunung. Asalkan dibekali dengan persiapan dan pengetahuan tentang alam yang baik.

Lebih penting lagi, kesadaran bahwa tujuan utama mendaki gunung bukan puncak. Tapi, pulang ke rumah dengan selamat. Setuju, girls?!