Penyakit diabetes sering kita dengar karena enggak sedikit orang yang terkena risiko penyakit ini, bahkan bisa saja mereka adalah anggota keluarga kita. Menurut data dari CDC, sebanyak 30,3 juta orang di Amerika terkena risiko penyakit diabetes tipe 2, sementara 7,2 juta dari jumlah tersebut mengaku tidak mengerti gejala-gejalanya.
Diabetes tipe 2 berpotensi menyebabkan kondisi yang serius seperti neuropathy atau kerusakan syaraf, masalah pada penglihatan, risiko penyakit jantung, dan penyakit kompilasi akibat diabetes lainnya.
Orang yang mengidap diabetes tipe 2 tidak mampu menggunakan hormon insulinnya dengan baik. Insulin berguna untuk membuka jalan agar glukosa dapat masuk ke dalam sel untuk menghasilkan energi, menekan produksi gula di hati dan otot, serta mencegah pemecahan lemask sebagai sumber energi.
Diabtes tipe 2 yang bis aterjadi pada orang-orang terdekat ini, ada baiknya kalau kita waspadai gejala-gejalanya.
Ketika terjadi kelebihan glukosa dalam darah, seperti gejala diabetes tipe 2, ginjal akan bereaksi dengan mengeluarkan darah lewat air kencing. Ini menyebabkan lebih banyak air kencing yang diproduksi dan semakin sering seseorang untuk buang air kecil.
Seseorang yang terkena risiko diabetes tipe 2 memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena infeksi saluran kencing, dan perempuan memiliki risiko lebih besar daripada laki-laki. Konsultasikan ke dokter jika kita atau orang terdekat mengalami kondisi seperti ini.
Semakin sering buang air kecil, maka tubuh akan semakin dehidrasi. Sebagai akibatnya, mulut kita bisa menjadi kering dan lebih sering merasa kehausan.
Jangan senang dulu kalau berat badan turun drastis. Karena sel dalam tubuh tidak mendapat gluosa yang cukup, hal ini dapat mempengaruhi penurunan berat badan secara drastis. Terlalu sering buang air kencing juga mengakibatkan kita kehilangan banyak air dan kalori yang dapat mempengaruhi penurunan berat badan.
Orang yang terkena risiko diabetes tipe 2 tidak mampu menggunakan insulin mereka dengan tepat untuk membantu glukosa agar masuk ke dalam sel. Dalam tubuh seseorang yang memiliki penyakit ini, insulin tidak dapat bekerja dengan baik di otot, lemak, dan jaringan lainnya, sehingga berpengaruh pada kondisi pankreas yang mengakibatkan peningkatan jumlah insulin dalam tubuh. Keadaan ini membuat otak kita berpikiran kalau kita terus-terusan merasa lapar.
Semakin tinggi gula darah tinggi dapat merusak syaraf dalam tubuh. Kondisi ini disebut neuropathy diabetes. Beberapa orang tidak akan merasakan kerusakan ini, tapi dapat merasa kaku, kulit terasa ditusuk, atau nyeri.
Karena jamur dan bakteri bertambah semakin banyak dan cepat dalam gula darah, perempuan yang mengidap penyakit diabetes berisiko terserang penyakit lainnya pada organ intim mereka seperti, infeksi jamur, infeksi bakteri, dan seperti memar pada vagina
Meskipun lensa tidak rusak, tapi syaraf pada bola mata akan semakin susah untuk memfokuskan pada benda yang kita lihat. Akibatnya penglihatan semakin kabur sebagai dampak dari adanya peningkatan gula darah.