13 Oktober Jadi #NoBraDay. Ini 5 Fakta Menarik Tentang ‘No Bra Day’ yang Punya Sejarah Kontroversial

By Indra Pramesti, Jumat, 13 Oktober 2017 | 03:30 WIB
Happy No Bra Day! (Indra Pramesti)

Selain untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kankar payudara, ‘No Bra Day’ juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin menyumbang demi berjalannya penelitian medis tentang penyakit ini.

1 dari 8 perempuan memiliki kemungkinan terkena risiko kanker payudara dan sepanjang hidupnya dipastikan ia harus berjuang melawan penyakit itu, dengan kemungkinan terburuk yaitu kematian.

Selain ancaman kematian, kanker payudara juga memengaruhi image seorang perempuan; mulai dari kemampuannya memberi ASI, hingga dapat berakibat pada operasi mastektomi (operasi pengangkatan payudara).

Anggapan bahwa payudara adalah organ yang menandakan kita adalah seorang perempuan sejati, bikin mereka yang harus melakukan mastektomi menderita depresi atau memiliki isu terhadap self-image.

Perempuan yang telah berjuang melawan kanker payudara

Dengan tidak menggunakan bra dalam sehari, kita bisa meningkatkan kepedulian dan mencegah perempuan-perempuan lainnya mengalami hal serupa.

Kita bisa ikut mengkampanyekan ‘No Bra Day’ dengan ikut memposting di media sosial.

Namun karena pesan utama dari ‘No Bra Day’ adalah , kita juga bisa lebih peka terhadap kesehatan payudara kita sendiri dengan memeriksakan ke dokter.

Selain itu kita juga bisa melakukan penggalangan dana untuk membantu mereka yang sedang berjuang melawan kanker payudara.  

(Sumber: bustle.com, daysoftheyear.com, alodokter.com)

(Baca juga: )