Enggak ada salahnya menjomblo dan kita memang enggak diwajibkan untuk pacaran. Tapi enggak menutup kemungkinan kalau ada sebagian dari kita yang bosan dengan status jomblo dan pengin mengubahnya statusnya menjadi ‘in a relationship’.
Dariada terus-menerus mengeluh dengan status jomblo, lebih baik kita mengubah pola pikiran kita yang selama ini bikin kita jomblo terus.
Sering nonton drama atau fangirling ke seleb cowok sering membuat kita jadi memiliki standar cowok seperti mereka: cowok dengan tulang wajah tegas, penampilan rapi, wajah mulus, dan sifatnya yang gentleman banget. Pokoknya sempurna deh.
Tapi ada satu hal yang harus kita mengerti: cowok sempurna seperti itu enggak ada. Kalau pun ada, pasti enggak sepenuhnya sempurna, karena mereka hanya manusia biasa.
Daripada sibuk menunggu datangnya cowok impian, lebih baik kita lihat cowok-cowok sekitar kita yang lebih nyata yang mungkin cocok banget untuk kita jadiin pacar.
Zona nyaman bisa berupa kegiatan yang secara berulang kita lakukan (seperti ekskul atau komunitas hobi) atau orang-orang yang masuk dalam lingkaran pertemanan kita.
Kalau kita terlalu nyaman berada dalam satu lingkaran, kita jadi merasa enggak membutuhkan hal atau orang lain. Kalau selama ini cowok-cowok di komunitas kita enggak membuat kita tertarik, mungkin sebaiknya kita perlu ikutan kegiatan lain supaya bisa ketemu cowok-cowok dengan karakter berbeda.
Setelah keluar dari zona nyaman, dan berhasil melihat cowok yang kayaknya asik untuk kita jadikan pacar, sekarang wkatunya untuk melakukan aksi nyata PDKT. Jangan cuma mengagumi dia dari jauh aja dan diam-diam suka, tapi bikin pergerakan nyata.
Kita bisa mulai menanyakan soal pelajaran, ngajak belajar bareng, atau ngajak ngobrol secara random aja di kelas. Buang rasa malu kalau kita memang mau beranjak dari status jomblo.
Setelah berani memberikan pergerakan nyata untuk PDKT, ada satu hal lagi yang perlu kita ubah dan tinggalkan ketika mengubah status jomblo, yaitu mengungkapkan perasaan kita yang sebenarnya.
Menyatakan perasaan juga enggak selalu berarti kita nembak kok. Tujuan kita cukup menyadarkan dia bahwa kita punya perasaan lebih ke si cowok. Kata-kata seperti “Gue kok nyaman banget ya ngobrol lama-lama gini sama elo?” atau “Kalau gue suka sama elo, enggak apa-apa kan?” udah cukup.
Dari situ dia akan mulai melihat kita dengan cara yang berbeda. Siapa tahu ternyata selama ini dia juga merasakan kenyamanan yang sama.
Tapi kalau justru menjauh, berarti kita memang belum jodoh saja dan ini saatnya.. cari gebetan baru. Hi-hi.