Stereotip Tentang Cewek yang Sering Dikira Benar, Tapi Sesungguhnya Salah Besar

By Indra Pramesti, Selasa, 20 Februari 2018 | 03:50 WIB
Cewek bisa melakukan apa pun! (Indra Pramesti)

Tiap generasi, ras, dan gender, punya karakter tertentu atau kebiasaan yang sering mereka lakukan, sehingga karakter itu menempel dengan sendirinya. Orang selalu mengasosiasikan mereka dengan karakter atau kebiasaan itu, sehingga menjadi stereotip.

Tapi saking lamanya, kadang cewek sendiri jadi percaya kalau memang begitulah kenyataannya. Sebenarnya kalau kita sebagai cewek mau keluar dari stereotip itu, kita bisa meluaskan wawasan dan berpotensi menjadi atau meraih hal yang lebih besar lagi.

(Baca juga: 4 Tips Menulis Buku Bareng Sahabat Ala Rachel Amanda dan Sahabat)

Enggak bisa dipungkiri emosi cewek sering naik turun gara-gara PMS. Tapi bukan berarti kalau cewek sensi pasti PMS, bisa jadi karena stres.

Dr. Sarah Romawi, peneliti jurusan kedokteran Universitas Toronto mengatakan saat seorang cewek marah, hal pertama yang dipikirkan orang adalah cewek itu pasti PMS, bukan menyadari kalau sebenarnya dia stres.

Dibanding cowok, jumlah cewek yang jadi insinyur memang lebih sedikit. Belum lagi ada stereotip kalau cewek enggak suka pelajaran teknik atau yang berhubungan dengan teknik atau mesin.

Padahal lewat tagar #ILookLikeAnEnginer bisa ditemukan kalau jumlah cewek yang jadi insinyur dan sukses lebih banyak dari perkiraan orang.

Profesor psikologi, Richard Harris dari Kansas State University mematahkan pemikiran ini. Dari 250 cewek dan cowok yang diminta menonton film romantis untuk menilai kepuasaan mereka, hasilnya ternyata cowok juga menikmati film romatis lho.

(Baca juga: 3 Alasan Medsos Membuat Kita Terobsesi dengan Hidup yang Sempurna)

Menurut ESA (Entertainment Software Association) ada sekitar 48% gamer cewek berumur 31 tahun di Amrik. Sedangkan 36% cewek gamer berumur 18 tahun. Di industri game pun jumlah cewek yang terlibat makin banyak.

Kata belanja dan cewek enggak bisa dipisahkan. Ini ada benar dan salahnya. Stereotip ini terjadi karena sejak zaman Victoria (abad 18) pemilik toko sengaja membidik promosi dan jualan sesuai selera cewek.

Baru di tahun 2000-an marketing mulai melihat cowok sebagai pasar. Hasilnya membuktikan kalau cowok juga sama sukanya belanja seperti cewek. Bahkan Daily Mail menunjukkan kalau cowok lebih impulsif daripada cewek saat belanja.

Aktor Will Smith berpendapat ketika ditanya soal kenapa dia membiarkan anaknya, Willow, punya rambut pendek. Jawabnya adalah, “Ketika kamu punya anak cewek, seperti itulah harusnya kamu mengajarkan dia untuk punya kendali atas dirinya.”

Nah, kalau kita pengin punya rambut pendek, ya potong saja. Karena ini adalah salah satu cara kita untuk punya kendali atas diri sendiri.

(Baca juga: Pujian yang Paling Bikin Zodiak Bahagia. Kamu Suka Dipuji Seperti Apa?)