10 Eksperimen Psikologis pada Manusia yang Gagal dan Berujung Tragis. Seram!

By Kinanti Nuke Mahardini, Sabtu, 17 Februari 2018 | 14:40 WIB
foto: unbelievable-facts.com (Kinanti Nuke Mahardini)

Eksperimennya hampir sama dengan menguji seseorang apakah ia berbohong atau tidak, namun pada eksperimen ini melibatkan sejumlah hal kejam berupa penyiksaan, penghinaan, penjara seumur hidup, dan hipnotis,

Sigmun Freud memiliki hipotesis bahwa sakit Emma disebabkan karena kebiasannnya bermastrubasi. Ia juga memiliki hipotesis bahwa vagina dan hidung saling berhubungan.

Ia memberikan bius lokal dan kokain sebelum “membongkar” hidung Emma. Parahnya, eksperimen tersebut gagal dan hidung Emma berdarah hebat.

Eksperimen dengan jenis operasi ilegal ini menjadi yang paling parah sepanjang sejarah.

Dr. Lauretta Bender, pekerja dari New York Creddmoor Hosiptal menciptakan sebuah alat shock terapi bagi anak-anak. Lebih dari 100 anak dijadikan percobaannya.

Alat yang seharusnya bisa menjadi terapi otomatis anak-anak justru menjadi menjadi sumber stres bagi anak-anak. Ternyata seorang anak yang mendapat 20 treatment yang berbeda akan mati atau menjadi pembunuh.

(Baca juga:5 Seleb Kpop Cewek yang Menolak Melakukan Operasi Plastik)

David Reimer, merupakan seorang korban dari insiden “sunat.” Kelaminnya hilang sejak kejadian saat itu.

Dr. John Money menyarankan Remier agar melakukan operasi yang bisa mengembalikan kelaminnya. Karena terlihat tidak ada penis, Reimer dioperasi menjadi perempuan.