Sayangnya, operasi tersebut gagal karena Ramie bukan perempuan. Ia menjalani hidup yang sulit dan mati bunuh diri.
Sama seperti percobaan CIA yang sebelumnya, mereka menggunakan hipnosis untuk menginterogasi seseorang. Hipnosis yang mereka gunakan menggunakan morfin dan obat terlarang lainnya.
Eksperimen ini gagal karena seseorang yang menggunakan obat dalam jumlah berlebihan justru bertingkah laku aneh. Orang-orang “bekas” ekspermien gagal ini diisolasi di Jepang, Filipina, dan beberapa negara Asia lainnya.
CIA mensponsori mind control project. Proyek ini ditujukan untuk mengubah pemikiran seseorang agar memiliki “hidup” yang nyaman bagi CIA.
Proyek ini gagal dan banyak orang yang menggunakan narkotika untuk menenangkan diri mereka.
(Baca juga: 6 Seleb Kpop Cowok yang Berasal dari Daegu. Ada Idola Favorit Kamu?)
Stanford University berusaha menginvestigasi kondisi psikologis antara sipir lapas dengan tahanan. Dr. Philip Zimbardo mencoba untuk menyuruh lapas memberikan tekanan psikis pada penghuni lapas.
Apakah berhasil? Eksperimen ini justru menjadikan beberapa tahanan mengalami gangguan kejiwaan.
Percobaan ini dilakukan oleh psikiater dari Universitas Yale yang mengukur seberapa besar objek akan patuh kepada perintah.
Peserta dibagi menjadi dua ruangan dan mereka mengajukan pertanyaan jika jawaban mereka salah.
Jawaban salah akan diberi sengatan listrik. Peserta eksperimen ini stres dan mengalami gangguan kejiwaan.
Percobaan yang dilakukan oleh Iowa Univeristy ini melibatkan anak yatim di Iowa. Pengawas membagi anak menjadi 2 kelompok dan melakukan terapi wicara secara terpisah.
Perlakuan pada 2 kelompok tersebut berbeda. Tidak ada hasil resmi pada penelitian ini, namun pihak yang terlibat mengatakan bahwa eksperimen ini berhasil pada satu keompok dan gagal satu kelompok berikutnya.
Kelompok yang gagal telah mengalami kondisi psikis berupa gangguan mental seumur hidup.
(Baca juga: 9 Hal yang Dilakukan Seleb Kpop Saat di Ruang Tunggu. Kocak!)