Saat pacaran atau bahkan PDKT, terkadang ada hal yang enggak bisa kita terima satu sama lain. Ketika sulit memahami atau menerima suatu hal, akhirnya muncul argumen. Berargumen dengan pacar atau gebetan pada dasarnya wajar kok girls, karena manusia enggak selamanya punya pendapat yang sama. Tapi yang perlu kita pahami adalah bagaimanakita bis aberdebat dengan cara yang sehat. Berikut ini, ada 8 tata cara berdebat dengan pacar atau gebetan!
Katakan apa yang memang sedang kita rasakan, bukan hal yang sekiranya si dia pengin dengar. Jangan menajan rahasia penting biar kita ‘selamat’ ketika berargumen. Penting buat jujur sama pacar atau gebetan, karena hal ini bikin dia percaya sama kita.
Jika ada salah satu pihak yang mendominasi, maka hal ini mneyiratkan siapa yang punya posisi lebih tinggi, Padahal, dalam berargumen, perlu posisi yang seimbang, antara kita dan pacar/gebetan. Biarkan kedua pihak saling menyuarakan pendapat dengan porsi yang sama.
Namanya juga berargumen, kita harus bisa saling mendengarkan pendapat yang lain. Beri dia kesempatan buat bicara sampai selesai, dan hindari memotong pembicaraan di tengah-tengah, apalagi sampai enggak mau mendengarkan dan pergi begitu saja. Kalau kita menerima perlakuan seperti itu dari dia, kita boleh protes, kok.
Saat berargumen, enggak sedikit drai kita yang mengecek hape atau celingak-celinguk melihat sekitar saat berdebat. Nah, hal ini berpotensi bikin dia merasa enggak dihargai. Dengarkan dan tunjukkan kalau kita benar-benar menganggao peting pendapatnya. Tatap matanya dan perhatikan setiap gesture tubuhnya.
Saat kesal dengan sifat buruk seseorang, kita cenderung menggunakan label atau kata-kata tertentu yang identik dengan sifat negatif orang itu, seperti egois, keras kepala dan lain-lain. Yuk hindari memberi sentimen perasaan negatif ke dia.
Saking marahnya, kita sampai menyangkutpautkan dengan masalh serupa di masa lalu. Sebaiknya kita fokus ke satu masalah aja girls, karena kalau sampai melebar, solusi yang diinginkan enggak akan tercapai.
Saat pendapat kita sulit diterima pacar/gebetan, kita pun tergoda untuk ‘ngambek’. Misalnya kita jadi ngediemin dan enggak mau ngomong sama dia. Ini salah satu tanda argumen yang enggak sehat lho girls.
Jangan sampai kemarahan kita membuat kita lepas kontrol dan melakukan tindakan fisik yang menakutkan pihak lain seperti lemepar atau membanting barang-barang. Enggak hanya makin jauh dari solusi masalah, lawan debat kita pun bisa jadi trauma.