Belakangan ini kita sering mendengar pemberitaan seputar seorang cewek yang jadi korban perselingkuhan salah satu orang tuanya. Sebenarnya, kasus perselingkuhan bukan lagi hal yang jarang terjadi. Saking banyaknya, mungkin ada dari kita yang memiliki pengalaman yang sama.
Kasus orang tua yang enggak setia dan berujung ke perselingkuhan berdampak secara psikologis terhadap perkembangan mental anak. Berdasarkan survei online yang dilakukan oleh Ana Nogales, Ph.D., penulis buku Parents Who Cheat: How Children and Adults Are Affected When Their Parents Are Unfaithful terhadap 800 anak yang orang tuanya selingkuh, ditemukan beberapa data terkait dampak psikologis yang ditimbulkan dari perselingkuhan tersebut.
Yuk kenali dampak psikologis apa saja yang bisa dialami oleh anak-anak yang orang tuanya selingkuh.
(Baca juga: Curhat Cewek yang Jadi Korban dari Perselingkuhan Ibunya. Bikin Pengin Nangis!)
Dampak paling umum yang dirasakan seorang anak saat mengetahui perselingkuhan orang tuanya adalah marah. Terbukti dari data survei yang menunjukkan 88,4% responden merasakan kemarahan tersebut, terlebih kepada orang tua yang selingkuh. Respon serupa juga ditunjukkan Shafa yang marah kepada ayah dan selingkuhannya.
Menurut Nogales, anak perempuan cenderung melakukan hal ini karena dia merasa bertanggung jawab dan berempati terhadap perasaan sakit yang dialami ibunya. Sulit bagi seorang anak untuk menyalahkan orang tua yang diselingkuhi, tapi enggak menutup kemungkinan ada juga yang marah terhadapnya.
Misalnya anak akan menyalahkan kenapa orang tuanya yang diselingkuhi enggak bisa lebih baik lagi membuat si ayah atau pihak yang selingkuh jadi lebih bahagia, supaya si ayah bisa terhindar dari keinginan buat selingkuh.
Dari data survei Nogales, ditemukan sekitar 62,5% anak akan merasa malu terhadap perselingkuhan yang dilakukan orang tuanya. Secara enggak langsung orang tua yang selingkuh telah menyakiti perasaan si anak dengan melakukan perbuatan yang menurut masyarakat adalah hal yang terlarang.
Anak akan merasa malu kalau orang lain membicarakan soal situasi yang menimpa keluarganya.