Rasa marah, bingung, hingga malu, adalah perasaan paling umum sebagai bentuk respon psikologis yang dialami seorang anak ketika mengetahui kalau orang tua mereka selingkuh.
Kasus perselingkuhan dalam keluarga memang bukan hal yang jarang terjadi. Bahkan bisa saja salah satu dari kita mengalami permasalahan yang serupa. Sebagai seorang anak yang menjadi korban dari kasus perselingkuhan orang tuanya, sebenarnya hal apa sih yang sebaiknya kita lakukan? Yuk simak penjelasannya berikut.
(Baca juga:Bercermin dari Shafa, Ini 5 Dampak Psikologis Bagi Anak Yang Orang Tuanya Selingkuh)
Kehadiran sahabat yang kita percaya dalam mneghadapi permasalahan ini membawa banyak manfaat. Sahabat enggak hanya memberi energi di masa-masa buruk, tapi juga enggak akan nge-judge tentang perasaan sakit hati yang kita rasakan. Sahabat juga akan membantu kita untuk memahami informasi-informasi seputar perselingkuhan yang dilakukan orang tua kita.
Saat kita sedang bingung dengan perasaan marah, sedih, dan frustasi terhadap permasalah itu, maka menemui ahli terapis bis adikatakan sebagai langkah yang tepat. Tujuan supaya terapis atau psikolog tersebut mampu membantu kita melihat masalah dari sudut pandang lebih luas. Serta mengenalkan kita soal dampak-dampak psikologis yang mungkin bisa kita alami selama menghadapi permasalahan ini.
Terapis atau psikolog enggak akan nge-judge perilaku orangtua kita, malah dia akan memberi pandangan yang objektif. Selain itu, terapis juga bisa membantu kita untuk lebih bisa mengontrol emosi.
Jurnal atau buku harian bisa kita pakai sebagai alat untuk meluapkan emosi kita. Kita enggak perlu menunjukkan jurnal kita ke orang lain dan cukup mengetahuinya seornag diri. Cara ini efektif kalau kita mau menenangkan diri dan jika pengin ngomong sama orangtua perihal masalah perselingkuhan itu.
(Baca juga: Hati-hati! 4 Zodiak Ini Paling Berpotensi Untuk Selingkuh)