Menurut Heni, menyadarkan mereka bahwa mereka itu korban sangat sulit karena merasa itu salah mereka. Kadang mereka terlalu didominasi dengan faktor sayang, cinta, dan takut kehilangan sehingga hubungan seksual saat pacaran itu pun terjadi begitu saja.
Dipaksa pasangan juga kerap menjadi alasan remaja-remaja ini melakukan hubungan seks saat pacaran. Bunga (nama disamarkan) remaja berusia 19 tahun menceritakan pengalamannya dipaksa pacar untuk melakukan hubungan seks. Bunga awalnya berkenalan dengan cowok itu lewat chat, hingga suatu hari si cowok mengajak dia untuk ketemuan di sebuah perkebunan tempat pariwisata.
“Waktu itu udah malam, sepi enggak ada orang, dia tiba-tiba ngerangkul aku tapi aku kibas, tiba-tiba tangan aku diarahkan ke kelamin dia. Aku marah, dia balik marah bilang, ‘Udah nurut aja, kalau enggak nurut enggak akan aku antar pulang, di sini udah enggak ada siapa-siapa!’. Tangan aku ditarik, dia langsung meraba payudara aku, aku berontak, tapi terus didorong, aku enggak bisa ngelawan lagi sehingga akhirnya kejadian,” ungkap Bunga.
Sayangnya, setelah itu Bunga enggak berani ngadu pada siapa-siapa, kecuali seorang teman karena rasa takut yang besar. Sikap diamnya tersebut akhirnya menjerumuskan Bunga ke masalah yang lebih besar, Bunga akhirnya hamil dan harus berhenti sekolah. Orang tuanya marah besar hingga melaporkan cowok tersebut ke polisi. Meski akhirnya cowok itu mau bertanggungjawab dan menikahi Bunga.
(Baca juga: Urutan Zodiak Dari yang Paling Sabar Sampai Enggak Sabar. Kamu Termasuk Yang Mana?)
Faktor lainnya adalah pengaruh dari teman-teman demi mendapatkan pengakuan. Pada dasarnya, pengaruh teman ini bisa kita patahkan kalau kita punya kesadaran diri sendiri yang kuat.
Misalnya saat berpacaran, kita punya kendali atau kuasa atas tubuh kita. Harga diri yang baik dari cowok dan cewek yang lagi berpacaran akan sangat membantu mereka untuk berani menghindari dan menolak.
Kalau teman kita sudah mulai ngeledek kita, seperti ngatain cupu karena belum pernah berhubungan seks, balas saja ucapannya seperti, ‘Gue udah ngerasa bahagia sama dia tanpa harus ngelakuin hubungan seks kok’.
Dan yang paling penting adalah, bagaimana kita bisa berpegang teguh kepada prinsip kita itu. Susah sih memang kalau harus ngelawan pengaruh teman. Tapi susah bukan berarti enggak bisa. Bisa. Selalu ingat-ingat risiko yang bakal kita peroleh kalau ngelakuin hubungan seks sebelum menikah.