Menjaga organ intim yang kita miliki, sama dengan menjaga kesehatan reproduksi kita sendiri, girls. Salah satunya adalah dengan memahami ancaman-ancaman yang bisa terjadi pada organ intim kita, seperti risiko infeksi jamur yang bis amenyerang vagina kita.
Yuk kenali 7 fakta seputar infeksi jamur pada vagina yang wajib diketahui cewek!
(Baca juga: 7 Mitos Soal Labia, Si Bibir Vagina, Yang Enggak Perlu Kita Percaya)
Masih banyak perempuan yang percaya bahwa infeksi jamur vagina bisa menular. Padahal, kenyataannya enggak lho.
Dilansir dari WomensHealth.mag, ob-gyn di Cleveland Clinic, Salena Zanotti M.D, mengatakan kalau infeksi jamur vagina enggak bisa ditularkan dengan kontak langsung atau dengan perantara benda seperti handuk, atau dudukan toilet.
Upaya pencegahan infeksi jamur vagina bisa dilakukandengan menggunakan sabun tanpa wewangian, membasuh dengan air biasa, atau menghindari penggunaan pakaian yang ketat yang bisa menjerat keringat.
Jadi pastikan sellau mengganti pakaian dalam selepas melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat dan menggunakan celana dalam berbahan katun atau serat alami.
Yogurt dan bahan makanan probiotik lainnya ternyata enggak terllau membantu dlama proses pencegahan infeksi jamur vagina.
Menurut Zanotti, beberapa orang malah bisa mengatasi masalah infeksi jamur vagina dengan mengurangi konsumsi gula atau karbo dalam pola makan mereka. Orang yang memiliki diabetes cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur kalau mereka enggak bisa mengontrol konsumsi gulanya.
Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal atau iritasi pada area vagian seorang perempuan. Meski kita menggaruknya dengan keras pun, kulit kita di area tersebut enggak akan berdarah.
Zanotti juga menambahkan kalau umumnya, memang tidak ada pendarahan pada vagina ketika kita mengalami infeksi jamur.
(Baca juga: 5 Penyakit yang Rentan Menyerang Vagina dan Wajib Diwaspadai. Harus Tahu!)
Infeksi jamur pada vagina enggak menyebabkan maslaah serius, meski pada masa kehamilan sekalipun.
Umumnya, infeksi jamur pada vagina bis aditangani dan dihilangkan dengan mudah. Menurut Zanotti, infeksi jamur bisa diobati dengan melakukan treatment antifungal. Ada juga yang menggunakan krim dan pil.
Yang jelas, kita perlu memastikannya pada dokter spesialis organ intim kita, soal treatment yang paling tepat sebelum membelinya secara bebas.
Mitos yang berkembang mengatakan bahwa infeksi jamur vagina disebabkan karena berhubungan seks. Padahal kenyataannya berhubungan seks tidak menyebabkan infeksi jamur, meski memang infeksi jamur lebih sering dialami oleh cewek yang secara seksual sudah aktif.
(Baca juga: 6 Masalah Kesehatan yang Bisa Diketahui Dari Menstruasi Pertama Kita)