Fenomena Astromi 'Winter Solstice'. Siang Terpendek & Malam Terpanjang dalam Satu Tahun

By Putri Saraswati, Kamis, 21 Desember 2017 | 09:00 WIB
Fenomena astroni 'Winter Solstice' terjadi pada tanggal 21 Desember 2017. (Putri Saraswati)

Matahari akan terus bergerak ke selatan hingga pada 21-22 Desember mencapai koordinat 23,5 derajat LS. Dan, pada saat inilah winter solstice terjadi pada belahan Bumi bagian utara.

Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, saat winter solstice, siang akan jadi lebih pendek dan malam akan jadi lebih panjang.

Durasi siang dan malam tergantung lokasi masing-masing kota dan negara dilihat dari posisinya dengan garis ekuator.

Sebagai contoh di Washington, DC, Amerika Serikat, durasi siang adalah 9 jam 26 menit. Sedangkan di Fairbanks, Alaska hanya akan mendapat sinar matahari selama 3 jam 41 menit. Lain lagi dengan yang tinggal di Kutub Utara, penduduknya enggak akan melihat sinar matahari sama sekali.

Terus gimana dengan di Indonesia? Karena letak negara kita dilalui oleh garis ekuator atau khatulistiwa, perbedaan durasi siang dan malam enggak terlalu terlihat.

Sebagai contoh menurut situs drikpanchang.com, hari ini di Jakarta durasi siangnya adalah 11 jam 45 menit, sama dengan satu hari sebelum dan sesudahnya.

(: Misteri alam yang menakjubkan)