Cuaca dingin sering membuat kita sedih, ternyata bukan sekadar mitos. Faktanya, keadaan ini juga sering dialami oleh banyak orang. Mereka sering merasa sedih atau depresi ketika cuaca-cuaca dingin berlangsung.
Sebelum meninggal dunia karena menghirup karbonmonoksida dari briket batubara, semasa hidupnya Jonghyun SHINee pernah menceritakan seputar depresi yang dia alami.
Jonghyun mengaku mengidap seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan mental yang diperngaruhi oleh perubahan musim.
Sebenarnya apa sih seasonal affective disorder itu? Yuk kenali lebih lanjut seputar seasonal affective disorder!
(Baca juga: 5 Hal Bermakna Yang Akan Kita Pelajari Menjelang Umur 20an)
Dilansir dari Kompas, psikiater Ika Widyawati SpKJ, yang mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memaparkan bahwa depresi ini umumnya terjadi di negara yang memiliki empat musim, sementara untuk Indonesia sendiri jarang terjadi.
Ia mengatakan bahwa keadaan iklim dan lingkungan yang dilihat oleh manusia sehari-hari bisa sangat berpengaruh pada keadaan mental. Misalnya, di negara empat musim yang memiliki musim salju, enggak ada hal lain yang bisa dipandang selain warna putih dari salju.
Hal ini bisa membuat depresi karena perasaan tertekan dan orang yang melihatnya merasa enggak bahagia. Sebaliknya, saat muncul musim semi dan melihat bunga dan dedaunan yang hijau, orang yang melihat pun bisa menjadi senang.
(Baca juga: karena terlalu sering menonton drama Korea jadi delusional dan susah dapat pacar. Benarkah?)
Dilansir dari Fox News, SAD disebabkan karena adanya ketidaksimbangan kimia dalam otak yang dipicu hilangnya matahari.