Penelitian terbaru yang dilaporkan NIH juga menjelaskan bahwa kekurangan vitamin D juga dapat emmuci gejala depresi. Seenggaknya manusia perlu mendapatkan suplemen vitamin D dari sinar matahari minimal satu jam supaya terhindar dari SAD.
Dr. Sanam Hafeez PsyD, psikolog klinis berlisensi berbasis New York, memaparkan bahwa seseorang dengan SAD juga tidak memiliki kemampuan untuk mengatur neurotransmitter yang bertanggung jawab atas mood, serotonin, dan kelebihan produksi hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur. Enggak heran, penderita SAD sering merasa lelah.
(Baca juga: 5 urutan zodiak yang kurang beruntung di 2018)
Dikutip dari Fox News, gejala yang sering ditunjukkan oleh penderita SAD adalah merasa lesu dan lelah di pagi hari, sulit tidur, suasan hati tertekan, perasaan antisosial, mudah marah, atau mudha tersinggung.
Cara terbaik untuk mengatasi penyakit ini selain berkomunikasi dengan keluarga adalah dengan melakukan terapi cahaya. Perlu diperhatikan juga, bahwa SAD dapat berkembang menjadi depresi yang parah.
Pada keadaan ini, SAD akan memengaruhi kesehatan secara menyeluruh dan memengaruhi kondisi otak.
Psikiater Ika Widyawati juga mengatakan bahwa depresi yang masih ringan dapat diatasi dengan komunikasi dengan keluarga.
Sementara jika depresi menjadi terlalu berat, biasanya ditandai dengan halusinasi yang tidak realistis, maka perlu ada penanganan profesional seperti psikiater.
(Baca juga: 12 Jenis Ketakutan yang Bikin Kita Insecure Menurut Zodiak)