Selanjutnya di tahun 2012, Halsey yang saat itu menjalani hubungan pacaran yang serius untuk pertama kalinya, tinggal berdua bersama pacarnya.
Enggak disangka si pacar malah mengajaknya untuk berhubungan seksual dengan alasan kalau dia sudah memberi Halsey uang dan membayar sewa apartemen.
Di akhir puisinya, Halsey menceritakan kenangannya menjadi korban pelecehan seksual dari orang yang sangat dia percaya, setahun yang lalu.
Dari tiga pidato tersebut, kita belajar kalau pelecehan dan kekerasan seksual bisa terjadi kepada siapapun, dan hampir semua perempuan pernah mengalaminya.
Mulai dari mendapat perlakuan catcalling (digoda atau disuili) hingga menjadi korban perkosaan. Parahnya, meski menjadi korban, sering kali kita para cewek justru jadi pihak yang disalahkan. Duh!
So, girls, it’s not the time to just sit and silent. Inilah waktunya kita buat bersuara. Karena apa yang kita suarakan bukan hanya untuk kepentingan diri kita sendiri, tapi juga untuk kepentingan banyak orang.
(Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Bertema Feminis Yang Wajib Dibaca Oleh Remaja!)