5 Kisah Cinta Legenda Kerajaan Indonesia yang Berakhir dengan Tragis

By Putri Saraswati, Senin, 19 Februari 2018 | 11:05 WIB
putufebymiswari.worpress.com (Putri Saraswati)

Kisah cinta antara raja dan para selirnya juga enggak lepas dari tragedi. Salah satunya kisah Roro Oyi, selir Amangkurat I, Raja Mataram yang memerintah Keraton Plered pada 1646-1677.

Suatu hari, Amangkurat I bermimpi bertemu dengan seorang perempuan di daerah timur di dekat sumber air. Setelah bangun, dia lantas mengutus pasukannya untuk menemukan perempuan dalam mimpinya.

Kedua utusannya lalu menemukan seorang anak perempuan bernama Roro Oyi di dekat sebuah telaga dan langsung membawanya ke istana.

Mengetahui bahwa Roro Oyi belum akil balig, Amangkurat I menyuruh utusannya untuk merawat dan membesarkan Roro Oyi hingga menstruasi pertamanya. Setelah dewasa, Roro Oyi pun diangkat menjadi selir Amangkurat I.

Persoalan kemudian muncul ketika putra dari Amangkurat I, Raden Mas Rahmat jatuh cinta pada Roro Oyi.

Fakta bahwa dia adalah selir sang ayah pun enggak menciutkan nyali Raden Mas Rahmat untuk menikahi Roro Oyi dengan meminta bantuan pada Pangeran Pekik, ayah dari ibunya.

Kabar ini kemudian diketahui oleh Amangkurat I. Murka, dia lalu mengancam Raden Mas Rahmat untuk memilih antara takhta atau Roro Oyi. Jika memilih takhta, maka dia harus membunuh Roro Oyi di tempat.

Tragis, Raden Mas Rahmat memilih takhta dan membunuh Roro Oyi dengan cara menikamnya dengan keris di hadapan sang ayah.

Pangeran Pekik juga enggak luput dari hukuman. Dia digantung di tengah Alun-alun Plered.

(: 12 peraturan mengejutkan keluarga kerajaan yang bahkan ratu pun enggak bisa menghindarinya)

Tan Bun An adalah saudagar asal Cina yang berdagang hingga ke kota Palembang. Di kota inilah dia bertemu dengan Siti Fatimah, putri Raja Palembang.