Ratu Victoria punya rasa cinta yang besar untuk suaminya yang juga sepupunya, Pangeran Albert. Mereka menikah pada tahun 1840 setelah Ratu Victoria melamar pangeran asal Jerman tersebut.
Setelah Pangeran Albert meninggal pada tahun 1861 saat usianya menginjak 42 tahun. Diliputi rasa duka mendalam, selama 40 tahun sisa hidupnya Victoria hanya mengenakan gaun berwarna hitam dan menghabiskan sebagian besar waktunya berada di wilayah pengasingan.
(: 12 peraturan mengejutkan keluarga kerajaan yang bahkan ratu pun enggak bisa menghindarinya)
Putri Diana dan Pangeran Charles menikah pada 29 Juli 1981 di Katedral St. Paul. Mome pengikatan janji suci keduanya dianggap sebagai wedding of the decade.
Dihadiri oleh sekitar 3500 orang dan ditonton oleh sekitar 750 juta pasang mata di seluruh dunia.
Enggak lama setelah menikah, lahir anak pertama mereka William Arthut Philip Louis pada Juni 1982. Dua tahun setelahnya, putra kedua mereka Henry (Harry) Charles Albert David pun lahir.
Saat itu Putri Diana dan Pangeran Charles terlihat benar-benar saling mencintai dan kisah cinta keduanya seringkali dianggap persis seperti cerita dongeng.
Tapi ternyata di balik imej bahagia yang nampak di depan publik, pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles diliputi banyak permasalahan. Akibat eksposur dan tekanan media yang berlebihan serta kewalahan menyeimbangkan perannya sebagai istri, ibu dan seorang putri, Diana mengalami depresi.
Dia juga mengidap gangguan makan bulimia, sering menyakiti diri sendiri dan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.
Pangeran Charles yang merasa iri dengan perhatian media pada Diana dan enggak siap menghadapi kondisi mental Diana saat itu, mulai menjauhinya dan berselingkuh dengan mantan pacarnya Camilla Parker Bowles.
Perselingkuhan ini pun diketahui oleh Putri Diana. Keduanya akhirnya memutuskan untuk bercerai pada 28 Agustus 1992 dan gelar bangsawan Diana pun dicabut.