Sering Salah, Ini Cara Membedakan Pujian & Pelecehan

By Ifnur Hikmah, Rabu, 6 Juni 2018 | 02:40 WIB
5 Hal Yang Bisa Kita Pelajari Dari Kasus Pelecehan Seksual Yang Dialami Taylor Swift (Ifnur Hikmah)

Merasa senang ketika dipuji itu suatu hal yang wajar. Karena dengan begitu, kita berarti diapresiasi oleh orang lain, termasuk lawan jenis.

Namun kadang kita tidak bisa membedakan mana pujian yang benar-benar tulus dan mana kalimat yang terdengar seperti pujian padahal kenyataannya itu adalah bentuk pelecehan.

Karena itu, kita harus bisa memahami perbedaan keduanya. Karena sering salah, ini cara membedakan pujian dan pelecehan.

(Baca juga: tindakan seksis terhadap perempuan yang sering kita temui di sekolah)

"Mencari pujian itu wajar karena ini merupakan satu kebutuhan mendasar manusia. Hanya saja yang perlu dilihat adalah bentuk pujian seperti apa yang dibutuhkan.

Tiap orang berbeda-beda, tergantung dari bagaimana konsep dirinya dan bagaimana persepsi lingkungan di mana dia berada," jelas Kiki Misero Psi, konselor psikologi.

Yang perlu kita sadari adalah ada batas yang jelas antara pujian dan pelecehan. Nah, gimana membedakannya?

"Yang penting diketahui adalah seperti apa pujian itu diberikan. Tulus atau enggak. Apa tujuan dari pujian itu dan siapa yang melakukannya," jelas Kiki lagi.

Yang paling jelas adalah dari kata-kata dan intonasi yang dikeluarkan seorang cowok di muka umum. Cetusan seperti 'seksi', 'montok', 'semok', 'bahenol' bisa dikategorikan sebagai pelecehan.

Apalagi kalau diucapkan dengan lantang dengan intonasi yang menggoda. Mengomentari dan menyebut salah bentuk anggota tubuh cewek secara lantang  bisa dipastikan sebagai pelecehan.