7 Kisah Cinta Cerita Rakyat Asia yang Tragis, Kamu Pernah Dengar?

By Indah Permata Sari, Jumat, 23 Februari 2018 | 15:15 WIB
foto : korea.net (Indah Permata Sari)

Girls, pasti kamu paling enggak pernah sekali mendengar cerita rakyat kan? Seperti misalnya kalau dari Indonesia ada cerita Sangkuriang dan Legenda Danau Toba.

Nah ternyata, enggak hanya di Indonesia saja yang punya cerita rakyat, tapi Negara-negara Asia juga punya banyak cerita rakyatnya lho! Ini dia 7 kisah cinta cerita rakyat asia yang tragis, kmau pernah dengar?

Dilansir dari laman japan-suite.com, Tanabata adalah perayaan yang dikenal sebagai Star Festival. Perayaan Tanabata dibuat karena ada cerita rakyat tentang dua orang yang saling mencintai antara bintang Vega dan Altair yang hanya diizinkan bertemu satu tahun sekali saat langit sangat cerah.

Tanabata ini sebenarnya adalah legenda Cina yang dibawa ke Jepang. Cerita rakyat ini mengisahkan Princess Orihime, seorang penjahit wanita yang menjahit pakaian yang indah. Tapi karena dia sangat bekerja dengan keras, dia jadi merasa sedih dan menyerah untuk mencari cinta sejatinya.

Ayahnya, yang merupakan Dewa di surga, mempertemukannya dengan Hikoboshi, penggembala sapi yang tinggal di sebrang milky way. Mereka berdua langusng jatuh cinta dan menikah dan cinta mereka sangat kuat bahkan Orihime sampai berhenti untuk menjahit dan Hikoboshi membiarkan sapinya berkeliaran di surga.

Hal inilah yang membuat ayah Orihime jadi marah sehingga mereka hanya bisa bertemu satu tahun sekali di hari ke-7 bulan ke-7.

Ceri ini juga menjadi inspirasi lagu Red Velvet yang judulnya One Of These Night, lho.

(Baca juga : )

Dilansir dari laman healingstory.org, The Blue Rose adalah cerita rakyat Cina yang berkisah tentang seorang Kaisar yang bijaksana memiliki seorang putri yang sangat cantik. Kaisar yang sudah semakin menua, menginginkan untuk bisa melihat putrinya menikah dengan pria yang pantas untuknya.

Banyak orang yang datang ke istana untuk menarik perhatian Kaisar dan putrinya, namun sebelum mereka berhasil sampai istana, mereka bertemu dengan Lord Chamberlain, orang yang mengatakan bahwa Kaisar mengatakan pria yang bsia membawa mawar biru sajalah yang bisa menikahi putrinya.