Makanya, keperawanan perempuan bukan ditandakan dari robeknya selaput dara.
Dr. Ivander menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, hal ini mungkin saja terjadi. Misalnya seperti anak kecil yang suka menggaruk atau menggesekkan vagina yang terasa gatal, terjatuh sehingga mengakibatkan trauma (luka) pada daerah selangkangan.
Bisa. Dokter dapat melihat dan membedakan penyebabnya melalui robekan selaput dara tersebut. Bahkan, hubungan seksual yang disengaja dan hubungan seksual akibat pemerkosaan juga bisa terlihat bedanya.
Ada operasi yang disebut hymenoplasty, yaitu proses rekonstruksi selaput dara yang sudah rusak atau robek. Sederhananya, akan dibikin selaput dara tambahan dari bibir vagina.
Pada akhirnya, keperawanan adalah hal personal bagi masing-masing orang. Ketika enggak perawan, bukan berarti dia lebih buruk daripada yang masih perawan.
Sekali lagi, harga diri perempuan enggak seharusnya dinilai hanya dari selaput dara.
(Baca juga: Jangan Stres Berkepanjangan. Ubah Jadi Energi Positif dengan 7 Cara Ini)