Contoh sederhananya kalau kita dan pacar lagi ngobrol nih girls, terus mata pacar kita tuh enggak melihat kita yang lagi bicara. Ada saja hal yang dia kerjakan seperti misalnya main handphone, lihat ke jendela, atau bahkan matanya fokus ke hal lain yang enggak penting seperti tisu yang dia pegang.
Jika hal ini terjadi, maka artinya kita yang ada di depannya bukanlah orang yang penting dan enggak menarik baginya.
Ketika hal kecil dia besar-besarkan, maka sesungguhnya bukan hal itu yang membuatnya marah namun kitalah yang bikin dia jadi emosi. Hal ini kadang enggak dia sadari, dan kita pun juga enggak menyadarinya.
Kita mungkin mengira kalau dia memang cowok yang pemarah, padahal dia enggak seperti ini ketika behadapan dengan orang lain.
Ketika kamu merasa, ‘Kok kesannya kayak aku yang salah ya?’ atau ‘Kenapa selalu aku yang minta maaf ya?’ itu berarti pacar kita sudah sering melakukan playing victim. Berarti dia sering bertindak dan menganggap kalau kita salah, intinya kita selalu salah di mata dia.
Kadang dia enggak marah dalam hal yang sederhana, namun kadang dia bisa marah banget. Sekarang bilang iya, besoknya bilang enggak.
Sikap dia yang enggak konsisten dan impulsif ini jadi tanda kalau hubungan pacaran kita dengannya sudah enggak sehat.
Beda ya girls, antara curhat dengan meminta saran. Ketika kita cerita ke sahabat tentang pacar kita ini, seakan kita kayak mencari jawaban yang tepat. Seperti misalnya ada dalam pikiran kita, ‘Benar enggak sih seperti itu?’ atau ‘Orang lain kayak gitu juga enggak sih?’.
Selain itu kita juga lebih terbuka dengan sahabat dibandingkan dengan pacar. Bahkan kita merasa enggak nyaman untuk cerita apapun padanya, dan ini jadi tanda hubungan yang enggak sehat.
Ketika kita pengin sesuatu, namun kita enggan mengungkapkannya karena berbagai macam hal. Enggak hanya sekali saja lho, tapi sering banget kita lakukan. Kita jadi merasa seperti bukan diri kita yang sesungguhnya jika lagi sama pacar.