8 Mitos Soal Seks yang Enggak Seharusnya Kita Percaya

By Indra Pramesti, Senin, 26 Februari 2018 | 10:15 WIB
Jangan gampang dipercaya, ya, girls! (Indra Pramesti)

Banyaknya kasus hamil di luar nikah adalah salah satu dampak yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan seks. Supaya kita bisa terhindar dari kemungkinan terburuk dari melakukan hubungan seksual di luar nikah, yuk kenali 8 mitos soal seks yang enggak seharusnya kita percaya!

(Baca juga: 10 Hal Tentang Persahabatan yang Perlu Kita Tau Sebelum Berumur 25 Tahun!)

Mungkin di sekeliling kita banyak teman yang udah aktif melakukan hubungan seks. Tapi bukan berarti semua teman kita melakukannya.

Banyak juga kok teman-teman kita yang enggak melakukan hal tersebut. Dan enggak perlu merasa malu saat disebut ‘cupu’ oleh teman sendiri.

Pada akhirnya, kita lah yang menentukan kapan tubuh dan mental kita siap untuk melakukan hubungan seksual.

Sama seperti mitos 1, pressure dari orang lain seperti lingkungan pertemanan yang sering memojokkan kita buat berhubungan seks, memang terkadang sulit dihindari. Tapi sekali lagi, diri kita sendiri lah yang memberi kontrol, dan bukan dorongan dari orang lain.

Meskipun kita enggak setuju dengan melakukan hubungan seksual dengan pacar, bukan berarti kita aneh, kok, girls.

Banyak orang yang berpikir kalau penyakit menular seksual hanya bis aditularkan dengan hubungan seks tertentu. Kenyataan, sekalipun kita hanya sekali melakukan oral seks, anal seks, hingga vaginal seks pun, risikonya tetap ada.

Mitos ini salah besar. Kenyataannya ada beberapa penyakit menular seksual yang enggak diketahui gejalanya, seperti klamidia dan genital herpes yang sama sekali enggak menunjukkan gejala apapun.

(Baca juga: 4 Hal yang Boleh Kita Lakukan Setelah Putus Cinta)

Kenyataannya, cewek kemungkinan bisa hamil meskipun melakukan hubungan seks saat lagi menstruasi. Jadi jangan percaya dengan pernyataan bahwa, saat menstruasi, kita tidak bisa mengeluarkan sel telur karena luruh.

Sperma dapat tinggal dalam vagina selama 5 hari. Jadi ketika saat itu kita memproduksi sel telur, otomatis bisa dibuahi.

Belum tentu. Menurut dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG, ada cewek yang merasa sakit da nada yang enggak saat pertama kali melkaukan seks, walaupun kebanyakan memang merasakan sakit.

Penyebabnya adalah factor psikis dan non psikis. Kalau factor psikis bisa karne takut, kalau non psikis bis akarena trauma pada dinding vagina, terutama pada saat mulai terjadi penetrasi. Umur juga bis ajadi penyebab karena itu mempengaruhi kematangan mental dan psikologi kita.

Menurut dr Arietta Puspponegoro, SpOG, “Belum tentu. Kondom merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan danjuga mencegah terjadinya penularan penyakit kelamin.”

 Terdapat angka kegagalan pencegahan hamil menggunakan kondom yaitu dari 100 orang yang berhubungan seksual menggunakan kondom, ada 2 orang yang berisiko hamil.

Beberapa penyebab kegagalan yaitu cara pemakaian kondom yang slaah, kondom yang dipakai sudah kadaluarsa, kondom bocor, menunda pemakaian kondom dan melepas kondom terlalu dini.

Mau berhubungan seks dengan pacar enggak akan menjamin kita terbebas dari patah hati dan disakiti olehnya. Nyatanya, banyak cowok yang berpikiran dengan berhubungan seks dengan kita, mereka telah memiliki kita spepnuhnya, padahal enggak sama sekali.

Justru banyak kasus yang terjadi di Indonesia hubungan seks yang berdampak kehamilan malah merugikan pihak cewek.

(Baca juga: Bongkar Cara Kita Mengungkapkan Perasaan Saat Pacaran Berdasarkan Zodiak)