8 Mitos Tentang Eating Disorder yang Enggak Perlu Kita Percaya

By Indra Pramesti, Selasa, 27 Februari 2018 | 06:45 WIB
Jangan dipercaya, girls! (Indra Pramesti)

Standar cantik yang sering berkembang kadang membuat kita semakin tertekan sehingga enggak sedikit yang memutuskan buat mendapatakan kulit atau bentuk tubuh yang sempurna dengan berbagai hal.

Salah satunya adalah anggapan cantik yang hanya bisa ditunjukkan dengan tubuh yang kurus dan langsing. Akhirnya banyak juga di antara kita yang memilih melakukan diet ekstrim dengan tujuan supaya bisa memperoleh bentuk tubuh yang kita inginkan.

Sayangnya, dibalik keinginan buat mendapatkan tubuh kurus dan langsing, kita juga terancam penyakit yang dinamakan eating disorder. Yap, jenis penyakit ini enggak macam-macam, lho girls.

Dilansir dari Seventeen.com, CEO dari National Eating Disorders Association, Claire Mysko menjelaskan 8 mitos tentang eating disorder yang berbahaya kalau kita percaya sehingga harus segera dibuang jauh-jauh. Yuk, langsung disimak!

(Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita Harus Sarapan dan Cari Tahu Seperti Apa Sarapan yang Sehat!)

Mysko mengatakan bahwa dirinya menyayangkan budaya diet yang sering dilakukan oleh banyak remaja. Menurutnya, diet adalah bentuk mengatur pola makan menjadi lebih sehat. Tapi kenyataannya, banyak orang yang salah kaprah.

Makan sehat artinya pikiran kita kudu sehat juga. Maksudnya adalah kita jadi enggak khawatir dan terlalu ribet menghitung kalori makanan, BMI, makanan sehat, makanan enggak sehat, dan seterusnya.

Kalau ada  orang terdekat yang sangat terobsesi dengan diet, kita perlu membantu dia biar enggak terlalu pusing mengatur makanan, dan mengusulkan untuk bisa lebih menikmati pola makan barunya.

Eating disorder bukanlah sebuah fase karena eating disorder tanpa penanganan serius bisa berakibat kematian. Eating disorder bisa mengakibatkan dehidrasi, anemia, pingsan, gangguan jantung, hingga gangguan gastritis.